SLEMAN, KRJOGJA.com - Sejumlah tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman (Pilkada) 2020 akan segera dimulai. Untuk memastikan semua petugas terbebas dari Covid-19, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman akan mengadakan rapid diagnostic test (RDT) terhadap petugas penyelenggara pilkada.
Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengatakan, Pilkada tahun 2020 memang berbeda dari sebelumnya. Pemilihan tahun ini dilaksanakan dalam kondisi bencana nonalam yakni pandemi Covid-19. Faktor kesehatan dan keselamatan menjadi hal yang mutlak diutamakan dalam proses Pilkada.
"Kesehatan dan keselamatan untuk penyelenggara pemilihan, pemilih dalam pemilihan hingga peserta pemilihan dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam semua proses tahapan pemilihan menjadi prioritas," terang Trapsi di kantornya, Jumat (3/7/2020).
Menurut Trapsi, RDT ini akan dilaksanakan di lingkungan KPU Kabupaten, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa baik untuk anggota ataupun sekretariat. Terdapat 687 orang yang akan menjalani RDT, yakni 5 orang anggota dan 3 orang sekretariat di 17 kecamatan, 3 orang anggota dan 3 orang sekretariat di 86 desa dan 35 orang di KPU Sleman.
"Kegiatan ini dijadwalkan pekan depan. Sebelum tahapan Pemilihan berjalan diperlukan pencegahan dini dengan dilakukan RDT untuk semua penyelenggara pemilihan," imbuh Trapsi.
KPU Sleman juga akan melaksanakan serangkaian upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan semua tahapan Pilkada. Termasuk mematuhi protokol kesehatan dalam setiap tahapan, serta penyediaan Alat Pelindung Diri (APD).
"RDT digunakan sebagai screening atau penyaringan awal. KPU Kabupaten Sleman ingin memastikan bahwa semua jajaran penyelenggara dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan tugas," tandas Trapsi.(Aha)