Kesiapan Pembelajaran, Kemenag dan Dinkes Kulonprogo Kunjungi Ponpes

Photo Author
- Rabu, 24 Juni 2020 | 08:10 WIB
Pengasuh pondok pesantren KHA Su'adi Chasan  memberi penjelasan kepada Kemenag dan Dinkes. (Foto: Widiastuti)
Pengasuh pondok pesantren KHA Su'adi Chasan memberi penjelasan kepada Kemenag dan Dinkes. (Foto: Widiastuti)

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Kantor Kementerian Agama bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo mengunjungi Pondok Pesantren Alquran Wates (Pesawat), Selasa (23/06/2020), di Kedungpring Giripeni Wates, sebagai tindak lanjut Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19. Sebab Rabu (24/06/2020) ini, santri Pondok Pesawat dijadwalkan secara bertahap mulai kembali masuk asrama.

Kunjungan Kepala Kankemenag, H Ahmad Fauzi SH, didampingi Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kemenag, beserta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, drg Th Baning Rahayujati MKes, dan Tim dari Puskesmas Wates, diterima langsung pengasuh Pondok Pesawat KH Ahmad Su’adi Chasan.

"Selain menyampaikan sosialisasi dan menyampaikan SKB 4 menteri, kami juga melakukan pemantau kesiapan pembelajaran di pondok, dan fasilitas sarana protokol kesehatan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya," kata Fauzi.

Santri Pondok Pesawat, dijadwalkan Rabu (24/06/2020) secara bertahap mulai kembali masuk asrama. Gelombang pertama bagi santri yang berasal dari Kulonprogo khususnya dan DIY. Selanjutnya 1 Juli 2020, dan 13 Juli 2020. "Pengasuh pondok menyatakan bahwa santri yang datang kembali masuk asrama harus membawa surat keterangan sehat dari daerah asalnya. Pondok juga sedang menyiapkan fasilitas untuk bisa mematuhi standar protokol kesehatan, dan berupaya mengkarantina santrinya dengan menutup pintu gerbang sehingga santri tidak keluar masuk pondok tanpa kepentingan mendesak," lanjut Fauzi.

Pondok Pesawat memiliki 210 santri ini, tahap pertama baru akan datang sejumlah 44 orang, selebihnya pada tahap-tahap berikutnya. Selain itu juga memiliki pendidikan formal MI VIP dan SMP VIP, namun belum akan memulai pembelajaran tatap muka untuk pendidikan formalnya.

Bila protokol kesehatan bisa dipatuhi, maka pondok pesantren akan menjadi tempat belajar yang aman dari penularan Covid-19. "Saya berharap gugus tugas percepatan penanganan covid-19 yang dibentuk pondok, selalu melakukan pemantauan terhadap kepatuhan santri dalam menerapkan protokol Kesehatan,” ucap Fauzi.(Wid)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X