SLEMAN, KRJOGJA.com - Pemerintah Kabupaten Sleman tengah menggodok regulasi bersama pihak perguruan tinggi terkait peneriman mahasiswa baru. Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau agar masyarakat tidak menolak para mahasiswa baru yang akan mengenyam pendidikan. Namun mahasiswa baru yang datang di Sleman dipastikan dalam kondisi sehat dengan mengantongi surat keterangan.
Sri Purnomo mengatakan, pemerintah kabupaten Sleman sudah mengumpulkan para rektor Perguruan Tinggi di Sleman. Jumlahnya lebih dari 40 perguruan tinggi baik swasta dan negeri. SP menjelaskan, pihaknya mendengarkan masukan rektor untuk membuat regulasi yang nyaman bagi semuanya. Serta menerapkan standar protokol kesehatan dalam pelaksanaannya.
"Mahasiswa yang datang untuk mulai tahun ajaran baru pada prinsipnya datang dalam kondisi sehat," ujar Sri Purnomo, Senin (15/6/2020).
Menurut SP, Pemkab Sleman juga menggandeng Pemerintah Desa mulai dari Camat, kepala desa hingga kepala dukuh yang membawahi para induk semang kos-kosan. Agar masyarakat tidak melakukan penolakan terhadap para mahasiswa. "Mahasiswa yang tinggal di Sleman sekitar 200.000. Masyarakat harus menerima mereka sebaiknya-sebaiknya ketika mereka sudah memenuhi protokol kesehatan," ungkap SP.
Dengan tatanan new normal, masyarakat harus selalu menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini sudah disampaikan ke masyarakat hingga tingkat RT dan RW. Sehingga harapannya tidak membeda-bedakan antara masyarakat dan mahasiswa baru yang datang. Justru mahasiswa yang datang tapi dipastikan sehat untuk mempertahankan kondisi kesehatan di Pemerintah Kabupaten Sleman. "Mahasiswa baru yang datang ke Sleman merupakan bagian dari saudara kami," tandas SP.(Aha)
