BANTUL, KRJOGJA.com - Perilaku anarkis suporter sepakbola merupakan sebuah pelanggaran terhadap sistem yang ada di dalam masyarakat sehingga terjadilah kondisi disorganisasi sosial, biasanya tawuran atau bentrok yang terjadi antar kelompok supporter sepakbola bermula dari masalah yang sangat sepele. Salah satu masalah sepele yang dapat menjadi pemicu bentrok antar suporter adalah aksi saling ejek, nyanyian yel-yel rasis terhadap kelompok supporter team lawan, atau spanduk dan bendera yang bertuliskan kata-kata mengumpat yang bersifat merendahkan klub lawan.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta kerusuhan yang terjadi antar suporter sepakbola sangat sering terjadi, mengingat ada tiga klub sepakbola yang eksis berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu PSIM Kota Yogya, PSS Sleman, dan PERSIBA Bantul. Ketiga klub tersebut sama-sama memiliki jumlah suporter yang sangat banyak dan berdomisili di masing-masing kabupaten, padahal jarak perbatasan antar ketiga kabupaten tersebut sangatlah dekat.
Di Yogyakarta catatan hitam mengenai tragedi terjadinya kerusuhan supporter sepakbola sudah banyak terjadi dari tahun ketahun. Sudah banyak korban-korban yang berjatuhan baik dari pihak suporter sepakbola maupun masyarkat umum, bahkan pernah mengakibatkan korban meninggal dunia. Korban meninggal dunia akibat kerusuhan suporter sepakbola pernah terjadi pada tahun 2012 dan 2014.
Di wilayah Kabupaten Bantul terdapat suatu wadah supporter sepakbola yang bernama “Sedulur Lawas Paserbumiâ€, dalam hal ini kelompok supporter tersebut saat ini menolak adanya tawuran antar pendukung sepakbola dari kalangan manapun. “Dalam era sepakbola modern ini cukuplah kita untuk support moral berkreativitas mengeluarkan seni-seni kita untuk mendukung riil team kita di dalam Stadion, kalaupun kita ternyata dilapangan tidak seperti yang kita kehendaki hasilnya katakanlah kalah, maka berbesar hatilah kita dalam menerima kekalahan seperti kita merasa punya kemenangan di kandang musuh, senasib sepenanggungan apapun itu siapapun itu yang datang ke Stadion dari manapun dia berada tentunya sesama warga masyarakat Indonesia,†himbauan dari Ari Pambudi tokoh supporter “Sedulur Lawas Paserbumiâ€.
Selain itu Ari Pambudi juga memberikan himbauan kepada masyarakat Kabupaten Bantul dan anggota kelompok supporter “Sedulur Lawas Paserbumi†untuk mengikuti petunjuk dan arahan dari pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19. “Dalam protokoler kesehatannya memakai masker, membersihkan tangan dan bersih diri terutama, jaga jarak dan lain-lain mungkin dalam protokoler kesehatannya nantinya akan diterapkan di Stadion,†imbuh Ari Pambudi.
Kemudian dalam ajang pesta demokrasi Pilkada Bantul tahun 2020 kelompok supporter “Sedulur Lawas Paserbumi†ikut mendukung penuh kelancaran pelaksanaannya demi Bantul yang rukun dan damai. “Sekarang tinggalkan hal-hal yang berbau gontok-gontokan, toh juga hanya seberapa saat itu kemudian kita kembali bersosialisasi lagi, kembali bergotong royong lagi dalam membangun Kabupaten ini siapapun yang menang siapapun yang kalah tidak menjadi persoalan yang penting marilah kita ciptakan sebuah kerukunan sebuah kedamaian dalam iklim demokrasi di Bantul,†pungkas Ari Pambudi.(*)