SLEMAN, KRJOGJA.com - Hampir semua sektor terdampak karena adanya pandemi Covid-19 ini. Tak terkecuali pelaku UMKM, banyak kegiatan usaha yang pada akhirnya harus berhenti di tengah kondisi saat ini. Agar membangkitkan semangat pelaku UMKM, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman turut berperan aktif menjadi bagian dari Satgas Covid-19 yang dimulai dari bulan Maret 2020.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmaladevi mengatakan, berbagai kebijakan di tengah masa sulit ini ditempuh oleh pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh SKPD di daerah. Seksi Pengembangan Usaha Mikro yang berada di bawah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Sleman selama kurun waktu Maret hingga Mei berhasil menyelenggarakan kegiatan untuk pemberdayaan UMKM. Langkah ini bertujuan untuk mempertahankan stabilitas usaha dan perekonomian, khususnya di Sleman.
"Kegiatan yang telah dilakukan meliputi, pendataan UMKM Siaga Covid-19 dalam pembuatan APD, masker, hazmat, shoes cover, sanitizer. Berdasarkan pendataan tersebut diperoleh 384 UMKM di Kabupaten Sleman yang menyatakan sanggup memproduksi kebutuhan tersebut," terang Shavitri, Minggu (7/6/2020).
Menurut perempuan yang akrab disapa Evi ini, pendataan UMKM berdampak Covid-19 melalui portal www.satudata.slemankab.go.id. Selain itu juga menjalin kerja sama dengan mamajahit.id yang melibatkan 23 UMKM dan diperoleh 133 APD baju hazmat dan 200 pasang shoes cover. "Ada kerja sama dengan KORPRI, sebanyak 56 UMKM terlibat dan berhasil menyelesaikan 9.023 masker untuk dibagikan ke pegawai SKPD di Kabupaten Sleman, pedagang pasar, UMKM dan masyarakat," ujarnya.
Evi menambahkan, sebanyak 20 UMKM juga telah memproduksi 500 baju gown medis dengan sumber pendanaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Produk ini kemudian dibagikan ke 25 Puskesmas. "Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman dapat sedikit mengubah suasana di tengah pandemi yang hampir melumpuhkan segala aktivitas usaha UMKM," tandasnya.(Aha)