SLEMAN, KRJOGJA.com - Media sosial beberapa hari terakhir diteduhkan dengan sebuah video klip lagu berjudul “Mendamba Indonesia†hasil ciptaan Romo Fikalis Rendy yang menampilkan sebuah keberagaman luar biasa. Dalam video, ditampilkan 104 orang bernyanyi bersama lagu Mendamba Indonesia di mana salah satu di antaranya merupakan seorang perempuan bercadar.
Video yang digagas oleh Indonesia Interfaith Virtual Voice yang berbasis di Yogyakarta ini mendapat beragam respon dari warganet. Sebagian besar mengapresiasi, karena menunjukkan keberagaman Indonesia yang sebenarnya.
Dalam video, ditampilkan orang-orang dari berbagai agama di Indonesia. Mereka menyanyi bersama mendendangkan lagu Mendamba Indonesia dan melahirkan dinamisasi luar biasa yang menggetarkan.
KRjogja.com berbincang dengan Elga Sarapung, Direktur Institut Dialog Antar-Iman di Indonesia/Interfidei, Yogyakarta yang jadi salah satu inisiator pembuatan konser bersama secara virtual. Elga menceritakan bergabungnya perempuan bercadar yang bernama Ainun, warga Makassar Sulawesi Selatan merupakan murni keinginan pribadi Ainun.
Perjumpaan Ainun dengan Elga sudah terjadi sejak akhir 2019 lalu saat ia tengah mengikuti sebuah acara Interfidei di Makassar dengan tema perdamaian. Ainun menurut Elga menjadi salah satu peserta yang kemudian menjadi dekat secara personal.
“Saat perjumpaan di Makassar itu Ainun sudah mengenakan cadar, dia masih mahasiswa di UIN di Makassar sana. Dia cerita ikut terlibat dalam kelompok tertentu dan dia gelisah bahwa Islam bukan seperti yang diajarkan di situ yang senang kekerasan dan benci orang berbeda. Setelah 4 bulan dia memilih keluar tak mau terlibat di kelompok itu tapi tetap mengenakan cadar. Hanya cadar yang berwarna-warni bukan cadar hitam. Saya mendukung dia tetap bercadar karena punya alasan dan prinsip atas pilihannya,†ungkap Elga saat bercerita pada KRjogja.com, Jumat (5/6/2020).
Dari perjumpaan itu ternyata Ainun semakin aktif dalam menyampaikan Islam yang Rahmatan Lil Alamin pada sesama. Ainun yang kini berusia 25 tahun menurut Elga semakin banyak berteman dengan rekan lintas iman dan menebar kebaikan dengan tetap mempertahankan prinsipnya sebagai Muslimah yang mengenakan cadar sehari-hari.
“Dia sangat aktif dalam kegiatan dan punya banyak sekali teman dari lintas agama dan dari dari dalam Islam sendiri dengan NU, Muhammadiyah juga. Dia begitu luar biasa aktif dan menjadi Muslimah yang selalu menyampaikan perdamaian sebagai seorang yang utuh. Dia punya komitmen dan integritas menunjukkan Islam yang sebenarnya. Simbol bercadar itu bisa mengubah stigma tentang orang yang bercadar. Ainun bisa menampilkan Islam Rahmatan Lil Alamin dengan tetap bercadar,†ungkapnya lagi.
Saat ikut dalam bernyanyi Mendamba Indonesia, bertepatan dengan momen Hari Lahir Pancasila, Ainun mengirimkan sendiri videonya bernyanyi dengan keinginan pribadi kuat. Ia masuk dalam 104 orang yang akan tampil di video, karena menurut Elga jumlah pendaftar yang ingin ikut begitu banyak.
“Awalnya gerakan ini dimulai dari Yogyakarta, tapi yang mendaftar mencapai ratusan orang dan begitu luar biasa responnya. Ainun ternyata ikut mendaftar, membuat rekaman video dan saya sampaikan rasa senang. Ainun datang dengan keinginan pribadi dia, dan sangat luar biasa menurut kami. Jadilah dia ikut bernyanyi,†sambung Elga.
Elga bersama Institut Dialog Antar-Iman di Indonesia/Interfidei menyatakan bawasanya video yang dibuat memiliki maksud untuk menunjukkan keberagaman indah Indonesia dalam bingkai perdamaian. “Kami berharap apa yang dilakukan bisa membawa hal positif karena tidak ada tendensi apapun selain indahnya Indonesia dalam keberagaman yang damai,†pungkasnya. (Fxh)