SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebanyak 500 orang pengunjung Indogrosir menjalani uji rapid diagnose test (RDT) di GOR Pangukan, Sleman, Selasa (12/5/2020). Langkah ini dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman setelah 12 orang dinyatakan positif Covid-19.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, warga yang menjalani uji rapid test ini merupakan pengunjung Indogrosir pada kurun waktu 19 April hingga 4 Mei. Dari 1.500 kuota yang disediakan untuk rapid test ini, hanya 1.422 yang mendaftar melalui online.
Bupati menerangkan, uji rapid test akan berlangsung selama tiga hari dan tiap harinya ada 500 orang yang diambil sampel darahnya. "Dengan 500 orang setiap hari ini harapannya uji rapid test bisa selesai dalam waktu 5 hingga 6 jam. Tujuannya tentu melakukan tracing terkait klaster Indogrosir untuk memutus mata rantai penyebaran agar tidak muncul klaster baru," terang Sri Purnomo saat ditemui wartawan di GOR Pangukan, Selasa (12/5/2020).
Menurut SP, hasil rapid test akan keluar sore hari. Jika ada yang dinyatakan reaktif, tim gugus tugas akan jemput bola ke alamat masing-masing warga yang melaksanakan rapid test. Selanjutnya, Pemkab Sleman telah menyiapkan lokasi Asrama Haji Sleman sebagai lokasi isolasi.
"Isolasi ini di bawah kendali Dinas Iesehatan dan Gugus Tugas Kabupaten Sleman agar bisa dimonitor dengan baik. Hari berikutnya dilakukan swab tenggorokan, jika hasilnya positif kemudian dibawa ke rumah sakit," jelas Bupati Sleman.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menambahkan, dari hasil tracing pasien kasus nomor 79, pihaknya telah melakukan uji rapid test terhadao 344 karyawan dan ada 60 yang menunjukan hasil reaktif. Hingga Senin kemarin, dari hasil swab ada 12 yang positif.
"12 yang positif ini tiga dari Sleman. Kebanyakan warga Bantul. Kami memberikan notifikasi ke dinas kesehatan kabupaten dan kota kemudian melakukan tracing," imbuh Joko. (Aha)
