BANTUL, KRJOGJA.com - Merebaknya pandemi covid-19 imbasnya tidak hanya dirasakan dari segi kesehatan saja, tapi saat ini juga sudah menimbulkan berbagai macam dampak di berbagai sektor kehidupan, yang paling terasa terutama adalah di sektor ekonomi. Warga yang terkena dampak, juga hampir meliputi semua lapisan masyarakat.
Sebagai wujud empati dan kepeduliannya, SMAN 1 Banguntapan Bantul, mengadakan kegiatan yang dinamakan,SMABAPeduli TerdampakCovid 19. Program tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian SMAN 1 Banguntapan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh virus korona ini. “Apalagi sekolah ini letaknya di lingkungan dekat masyarakat, tentu saja ikut prihatin dan ikut merasakan apa yang dialami oleh mereka, termasuk orang tua siswa yang mengalami hal yang sama,†ujar Agung Istianto MPd yang didampingi Waka Humas Dra Nurul Supriyanti di Bantul, Senin (11/5/2020).
Menurut Agung, SMABA PeduliTerdampakcovid 19 mengajak kepada bapak/ibu guru dan karyawan, orang tua/ wali siswa serta alumni sebagai donator untuk ikut serta sedikit meringankan beban mereka yang terdampak dengan cara menyisihkan rezki yang mereka punya. Dari kepedulian para donator, terkumpul 280 paket sembako dibagikan kepada masyarakt, siswa, karyawan dan Alat kesehatan (Alkes) yang berupa masker, nitril, surgical gown, dan multivitamin C dosis tinggi bagi tenaga medis di Puskesmas Banguntapan 1.
Penyaluran sembako dan APD dilakukan dengan bertahap, dengan memperhatikan mengikuti protokoler covid-19. Penyerahan simbolis dilakukan Kepala Sekolah SMAN 1 Banguntapan, Agung Istianto, MPd kepada perwakilan RT Muchson SAg SH dan perwakilan siswa yang orang tuanya/wali siswa ikuit terdampak. Untuk Alat kesehatan diserahkan langsung Kepala Sekolah, Agung Istianto, MPd ke Puskesmas Banguntapan 1.
“Tindakan kecil yang kami lakukan ini mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, betapa pentingnya berbagi dengan sesama, terhadap tetangga yang ikut terdampak di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu, juga mengikuti anjuran pemerintah, untuk tetap tinggal di rumah jika tidak sangat penting untuk keluar rumah. Apalagi moment seperti ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan, untuk bersama-sama menghadapi situasi yang sulit ini. Karenanya, warga yang terdampak merasa aman dan nyaman tanpa harus ke luar rumah.Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami untuk memutus mata rantai virus ini dengan membatasi interaksi antar orang,†pungkasnya. (Rar)