Sumbangan Pembaca KR, Saat Ini Seniman Panggung Kehilangan Penghasilan

Photo Author
- Sabtu, 9 Mei 2020 | 05:10 WIB
Daru menerima bantaun pembaca KR diserahkan oleh penaggungjawab Dompet KR. (Foto: Judiman)
Daru menerima bantaun pembaca KR diserahkan oleh penaggungjawab Dompet KR. (Foto: Judiman)

PARA seniman juga banyak yang terdampak pandemi Covid-19. Para seniman panggung misalnya, dengan adanya wabah ini mereka tidak mendapatkan 'job manggung' lagi. Bahkan 'order manggung' yang sudah dijadwalkan pun banyak yang lantas dibatalkan. Akibatnya, kini mereka 'nganggur'. Dengan begitu pendapatan pun tidak ada.

"Sudah hampir dua bulan ini, sejak terjadi wabah covid-19, para seniman panggung di Yogyakarta kehilangan mata pencaharian," kata Daru Maheldaswara didampingi sejumlah seniman saat menerima bantuan pembaca KR di rumahnya, Jalan Ontorejo Perumahan Kasongan Permai Bangunjiwo Kasihan Bantul, Jumat (8/5/2020).

Bantuan diserahkan Wakil Pemimpin Redaksi KR, Drs H Ahmad Luthfie MA, selaku Koordinator Dompet KR. Bantuan berupa paket sembako yang berisi 5 kg beras, 2 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 1 pak teh dan 2 masker.

"Kami memang memberi perhatian kepada mereka yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk teman-teman seniman di Yogya. Meski bantuan tidak seberapa semoga bisa sedikit meringankan beban hidup mereka," katanya.

Daru Maheldaswara mewakili rekan-rekannya mengatakan, sejak wabah Korona memasuki wilayah DIY, semua seniman pertunjukan di Yogyakarta kehilangan penghasilan, karena semua 'Order manggung' dibatalkan atau dipending.

"Lha gimana, kalau ada pentas pasti akan ada kerumunan, padahal dalam upaya mencegah penularan Covid-19 pemerintah melarang mengadakan kerumunan, bahkan wajib jaga jarak, sehingga semua pentas kesenian atau panggung dibatalkan. Akhirnya kami gak jadi 'peye'. Nasib seniman seperti ini dirasakan, oleh semua seniman panggung seperti teater, kethoprak, drama, jathilan dan lainnya," jelas Daru.

Menurut Daru, umumnya kaum seniman di Yogyakarta tidak mempunyai pekerjaan atau usaha sampingan. Artinya, hidupnya mengandalkan dari adanya 'tanggapan manggung'. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga hanya mengharapkan ada 'tanggapan' atau istilahnya 'Peye' (payu). Toh jika ada yang punya warung kecil-kecilan, pada saat ini juga sepi pembeli. "Jadi, kami saat ini benar-benar tidak punya sumber mata pencaharian, karena kami sangat berterima kasih kepada pembaca 'KR' yang peduli kepada kami," imbuh Daru.

Daru berharap, wabah Korona segera berakhir agar kehidupan seniman di Yogyakarta pulih kembali normal. Dikatakan, walaupun kondisi sulit seperti ini seniman tidak banyak mengeluh. Untuk menghidupi keluarga hanya memanfaatkan tabungan yang tidak seberapa dan ada bantuan sahabat atau kelompok peduli seniman, seperti Dompet KR.(Jdm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X