Berusaha Pertahankan Karyawan, Pabrik di Sleman Berharap DIY Tidak 'Lockdown'

Photo Author
- Rabu, 29 April 2020 | 17:20 WIB
Situasi pabrik di Sleman yang masih beroperasi. (Harminanto)
Situasi pabrik di Sleman yang masih beroperasi. (Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY melakukan inspeksi ke beberapa pabrik di kawasan Sleman yang masih melakukan operasional. Beberapa aspirasi diserap diantaranya harapan agar DIY tak menerapkan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY, RB Dwi Wahyu mengungkap pihaknya mengunjungi dua pabrik yang masih beroperasi yakni PT Primmisima dan Sport Glove Indonesia. Menurut Dwi, dua pabrik tersebut menerapkan protokol kesehatan ketat pada karyawannya yang masih bekerja.

“Kami melihat kalau dari sisi karyawan, pihak pabrik menerapkan protokol ketat diantaranya ada jarak dan mengenakan masker. Sebelum masuk juga dites kesehatan termasuk ada vitamin juga,” ungkap Dwi.

Perusahaan menurut Dwi juga tetap berusaha memberikan pengupahan sesuai pada seluruh karyawan yang bekerja. Beberapa kebijakan memang disesuaikan diantaranya pemotongan upah bagi karyawan yang pendapatannya berada di atas UMR.

“Untuk yang UMR, tetap sesuai, kalau tidak sesuai akan kami tegur keras. Tapi yang di atas UMR, dipotong mulai 25-50 persen. Dua pabrik ini juga berusaha tetap mempekerjakan karyawannya di tengah pandemi seperti ini, karena kalau sampai tak produksi ya semakin banyak yang menganggur,” sambung dia.

Dwi juga menyebut, permasalahan justru ditemukan dari sisi perusahaan yang mulai kesulitan mencari pasar dan mengekspor produknya ke luar negeri. Tak hanya itu, modal yang harus digunakan kini lebih besar karena bahan baku impor yang semakin mahal.

“Primmisima misalnya, 30 persen kain diambil oleh produsen batik. Tapi batik tak produksi karena industri pariwisata mati dan berimbas pada hal di sekitarnya. Dari 608 karyawan, sekarang mereka harus pekerjakan selanh-seling dua hari sekali, untuk menjaga. Glove juga tak bisa ekspor ke Amerika karena di sana lockdown. Ini yang harus dicari juga solusinya. Kalau pabrik mandeg, kan ini ribuan pekerja tidak punya penghasilan,” ungkapnya lagi.

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu menambahkan saat ini mungkin perlu adanya sinergitas antara kementrian dan pabrik untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang semakin lebar di tengah pandemi. “Mungkin Kementrian Koperasi dan UMKM, bisa mengambil bahan baku masker kain di sini, untuk dihubungkan ke produsen tingkat UMKM. Pabrik tetap jalan, tapi UMKM punya bahan untuk mengerjakan masker,” ungkap Yuni. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X