SLEMAN, KRJOGJA.com - Idealnya, stok Alat Pelindung Diri (APD) di rumah sakit dalam situasi wabah Covid-19 ini tersedia untuk satu bulan. RS JIH setiap hari memerlukan 56 set APD, sedang RS UII di Bantul memerlukan 30 set APD. Namun di RS JIH hanya bisa stok untuk dua hari, sedang di RS UII Bantul belum memiliki jumlah yang memadai.
Hal tersebut dikemukakan Direktur RS JIH dr Mulyo Hartana SpPD dan Direktur RS UII dr Widodo Wirawan MPh ketika menerima sumbangan untuk tenaga kesehatan dari Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII). Penyerahan secara simbolis dilakukan Wakil Ketua PP IKA UII Asmai Ishak PhD MBuss di RS JIH Condongcatur, baru-baru ini. Hadir Rektor UII Prof Fathul Wahid dan Ketua Yayasan Badan Wakaf Suwarsono Mohammad MA.
Dalam bencana Covid-19, IKA UII melakukan penggalangan dana dan menyerahkan bantuan kepada tenaga kesehatan. Jumlah keseluruhan bantuan yang disiapkan IKA UII sebanyak 6.500 set alat kesehatan, untuk 65 rumah sakit yang sudah terdaftar, terutama rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia.
"Karena itu, berapa pun donasi yang diberikan berbagai kelompok masyarakat akan sangat berarti bagi upaya memerangi Covid-19," ujar Mulyo Hartana.
Asmai Ishak menjelaskan, dalam tahap awal bantuan diserahkan kepada lima rumah sakit. Yakni RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, RS Jantung Harapan Kita di Jakarta. Untuk DIY diserahkan bantuan kepada RS Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan RS JIH Yogyakarta.
Sedang Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan, sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia seluruh elemen UII baik dari kampus, alumni, dan lembaga kemahasiswaan bersinergi untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19. Di antaranya memberikan donasi alat kesehatan bagi tenaga medis.(Fsy)
