KULONPROGO, KRJOGJA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo memutuskan tidak melaksanakan Nyadran Agung pada tahun 2020. Padahal kegiatan budaya tersebut biasanya diadakan pada saat menjelang masuk bulan suci Ramadan. Keputusan tersebut diambil untuk mengurangi risiko penyebaran wabah virus Corona.
“Dari hasil rapat unsur Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) Kabupaten Kulonprogo beserta instansi dan pihak terkait di Ruang Papat Menoreh,(26/3/2020), Kundha Kabudayaan (dulu Dinas Kebudayaan) Kulonrogo sebagai leading sektor memutuskan meniadakan Nyadran Agung Tahun 2020. Semula Nyadran Agung akan diadakan pada Jumat - Sabtu (17-18/4/2020) ditiadakan. Kesepakatan didasarkan atas kian masifnya penyebaran virus Covid-19,†kata Kepala Kundha Kabudayaan Drs Untung Waluya, Kamis (2/4/2020).
Diungkapkan pembatalan sesuai instruksi Gubernur DIY, tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Covid-19 serta surat edaran Bupati Kulonprogo nomor 440/1197. "Akhirnya kami mengeluarkan surat pemberitahuan terkait ditiadakannya kegiatan Nyadran Agung 2020. Jadi tidak mungkin kita memaksakan warga untuk berkumpul dalam kegiatan Nyadran Agung di bawah ancaman wabah COVID-19 sehingga kami sepakat kegiatan ini ditiadakan,†tegas Untung.
Secara terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) setempat Ir RM Astungkoro MHum, dalam rapat koordinasi mengusulkan dana kegiatan Nyadran Agung 2020 digeser untuk kegiatan lain, seperti penanganan antisipasi Covid-19 di Kulonprogo. Nantinya Kundha Kabudayaan Kulonprogo dapat mengkomunikasikan ke Kundha Kabudayaan DIY terkait penggunaan dana tersebut.(Rul)
