BANTUL, KRJOGJA.com - Sebanyak 12 kandidat calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar dari Partai Golkar menyampaikan visi dan misinya. Dari 12 tokoh ini salah satu ada nama Drs H Suharsono yang merupakan incumbent. Sementara itu dari Golkar memastikan sangat kecil peluang Golkar dapat berkoalisi atau bergabung mengusung pasangan calon (paslon) Abdul Halim Muslih (AHM) - Joko Purnomo (JP) dalam Pilkada Bantul nanti.
12 tokoh yakni Agus Santoso, Mahmud Ardi Widanto, Arny Tyas Palupi, Drs Totok Sudarto MPd, Drs H Suharsono, Kusila, Jati Nurcahyo, Yuliadi Hamdani, Setiya, Nur Rachmat JP dan Erwin M Nizar.
Adapun dari 12 nama akan disaring 6 hingga 10 nama untuk dikirim ke DPP Golkar untuk mendapatkan rekomendasi. Selanjutnya dari daerah tinggal melaksanakan ketentuan.
"Meski potensi mendukung ada namun kemungkinannya kecil. Hal ini lantaran baik AHM maupun JP tidak mendaftarkan diri dari Golkar," jelas Ketua DPD Golkar Bantul, Paidi kepada wartawan disela penyampaian visi dan misi cabup-cawabup Bantul, Minggu (15/3/2020). Pihaknya menargetkan sebelum puasa sudah ada rekomendasi calon yang dipilih oleh pusat.
"Kami terus menjalin intens komunikasi dengan semua parpol tanpa kecuali. Karena kami sadar tidak bisa mengusung calon sendiri sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain," jelasnya.
Ditanya mengenai sikap pada 'Poros Tengah', Paidi menyatakan poros tengah merupakan hak perogatif dari masing-masing parpol. Meski demikian Golkar mengaku belum mengambil sikap terkait poros tengah.
"Kami masih terkonsentrasi pada penjaringan sehingga belum ada sikap untuk poros tengah ini," jelasnya.
Salah satu kandidat cawabup, Drs Totok Sudarto ditemui usai menyampaikan visi dan misi mengaku hal pokok yang diusung selain pendidikan yang terstruktur dan berkemajuan, peningkatan ekonomi masyarakat serta ketakwaan yang mengedepankan semangat toleransi. (Aje)
