BANTUL, KRJOGJA.com - Petugas Pemungutan Suara (PPS) di setiap desa telah melakukan tes tertulis. Sementara dalam perekrutab PPS tersebut diutamakan pemenuhan kuota keterwakilan 30 persen perempuan.
Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul, Musnif Istiqomah, Jumat siang (6/3/2020) menuturkan sesuai dengan aturan, kuota PPS harus memenuhi keterwakilan kuota perempuan minimal 30 persen.
"Dalam perekrutan, apabila terjadi nilai yang sama antar peserta tes maka yang diutamakan lolos seleksi yang berjenis kelamin perempuan," jelas Musnif.
Selain kuota perempuan, imbuh Musnif, pengalaman sebagai penyelenggara pemilu juga menjadi poin dan perhatian terutama pada saat seleksi wawancara.
"Rekam jejak dan tanggapan masyarakat terhadap calon anggota PPS jugap diklarifikasi disaat wawancara. Melalui proses yang cukup ketat dan selektif ini diharapkan kami dapat memilih PPS yang profesional, berintegritas dan independen," tegas Musnif.
Ketua KPU Bantul, Didik Joko Nugroho menambahkan seleksi tertulis telah dilakukan Rabu kemarin (4/3/2020). Tes PPS diikuti 520 calon anggota PPS. Tes dilakukan di 3 tempat yaitu di Balai Desa Jambidan Banguntapan, Balai Desa Pendowoharjo Sewon dan Balai Desa Wijirejo Pandak.
"Pada tes tertulis kemarin sebanyak 36 peserta tidak hadir dan secara otomatis dinyatakan mengundurkan diri dari proses seleksi anggota PPS untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2020. Tes tertulis ini bagian dari proses seleksi yang dilakukan setelah para calon PPS ini lolos seleksi administrasi," ucapnya.
Selanjutnya hasil tertulis akan diumumkan hari ini Sabtu (7/3/2020) hingga Senin (9/3/2020). KPU akan menetapkan paling banyak 6 calon PPS berdasarkan peringkat nilai untuk selanjutnya mengikuti tes wawancara. Dalam melaksanakan setiap tahapan seleksi ini, imbuhnya KPU mengedepankan proses yang transparan dan akuntabel, salah satunya dengan mengumumkan peringkat nilai hasil tes tertulis. Kebutuhan PPS untuk pemilihan tahun 2020 total sebanyak 225 orang yang akan bertugas di 75 desa selama 8 bulan mendatang. (Aje)