BANTUL, KRJOGJA.com - Runtuhnya talud sayap jembatan Jarakan Sewon Bantul membuat warga sekitar geram. Ambrolnya talud disisi barat bagian selatan terjadi tidak lama setelah diresmikan. Warga berharap setiap program pembangunan infrastruktur harus diawasi jangan dilakukan asal-asalan.
Sedang Wakil Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih minta ambrolnya talud jembatan tersebut segera dilakukan audit. Jangan sampai jembatan penghubung Dusun Kaliputih Desa Pendowoharjo dan Gesikan Panggungharjo Sewon membahayakan warga.
“Saya punya dokumen foto, proses pembangunan jembatan ini. Memang terkesan asal-asalan, bahkan warga disini sudah pernah mengingatkan agar pembangunan dilakukan memperhatikan kualitas. Anggaran Rp 1,4 miliar lebih kok hasilnya seperti ini,†ujar Wartono warga yang rumah bagian belakang terancam longsor digerus air, Rabu (4/3/2020).
Bahkan talud sayap timur juga retak dan ambrol, tetapi waktu itu langsung diperbaiki. “Sebenarnya waktu talud timur ambrol itu, talud barat sudah muncul retakan. Tetapi perbaikan hanya dilakukan disisi timur,†jelasnya.
Ambrolnya talud terjadi Selasa malam sekitar pukul 19.00 WIB itu sungai memang banjir dalam skala besar. Meski begitu jika pembangunan dilakukan memperhatikan kualitas tentu kerusakan seperti ini tidak akan terjadi.
“Sebagai masyarakat awam mungkin saya keliru, tetapi kami mohon segera dilakukan perbaikan. Karena saya dan keluarga saya khawatir akan hilang tergerus air,†jelasnya.
Wakil Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan, terkait dengan runtuhnya talud jembatan Jarakan itu memang sangat memprihatinkan. Oleh karena itu peristiwa tersebut harus dilakukan audit secara keseluruhan.
“Harus dilakukan audit karena Dinas PU yang merencanakan dan juga menyelenggarakan. Termasuk proses pengadaan, sampai menetapkan penyedia jasanya,†kata Halim. Audit tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui kesalahannya dimana. “Karena boleh jadi itu terjadi dari penyedia jasa, ini kan mestinya mengikuti perencanaannya apakah ada yang salah perencanaannya atau karena yang salah itu penyedia jasa sehingga menjadikan talud itu ambrol,†kata Halim.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bantul, Bobot Arrifi' in Aidin ST MT mengatakan, jika proyek tersebut sebenarnya masih dalam masa pemeliharaan. Jadi nanti posisinya akan di betulkan oleh mereka yang mengerjakan proyek itu.(Roy)