SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebanyak 6 desa yang menyelenggarakan Pilkades secara e-voting pada 29 Maret 2020 nanti akan melakukan ujian tertulis untuk mencari 5 besar. Hal itu dikarenakan jumlah bakal calom (balon) kades yang mendaftar lebih dari 5 orang.
Kabid Pengembangan Kelembagaan dan Aparatur Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sleman Agung Endarto menjelaskan, dalam masa pendaftaran, 49 desa yang akan menyelenggarakan Pilkades secara serentak sudah memenuhi syarat minimal yaitu dua orang. Sehingga tidak ada desa yang melakukan perpanjangan pendaftaran.
"Kami juga sudah mempersiapkan jadwal jika ada desa yang melakukan perpanjangan pendaftaran. Dalam aturan, kalau pendaftar kurang dari dua orang harus diperpanjang," jelas Agung di kantornya, baru-baru ini.
Setelah penutupan masa pendaftaran, kemarin dilakukan penetapan bakal calon (balon) kepala desa. Dari 49 desa yang akan menyelenggarakan Pilkades, ada 6 desa yang jumlah calonnya lebih dari 5 orang. "Berdasarkan aturan, jumlah minimal calon 2 orang dan maksimal 5 orang. Jika setelah penelitian berkas tetap balonnya lebih dari 5 orang, 6 desa itu akan melakukan ujian tertulis," terangnya.
Adapun 6 desa yang calonnya lebih dari 5 orang yaitu Kalitirto Berbah 6 calon, Tirtomartani Kalasan 6 calon, Minomartani Ngaglik 8 calon, Wedomartani Ngemplak 12 calon, Sendangmulyo Minggir 6 calon, Sidomoyo Godean 8 calon. Untuk pelaksanaan ujian tertulis, Dinas PMD akan bekerja sama dengan UNY Yogya. Ujian tertulis itu meliputi ilmu pengetahuan dan pemerintahan dengan bobot nilai 40 persen. Sedangkan pengabdian, usia dan pendidikan memiliki bobot 60 persen.
"Nanti nilai ujian tertulis dan nilai pengabdian, usia serta pendidikan akan dijadikan satu. Bagi balon yang masuk lima besar akan mengikuti tahap berikutnya. Sedangkan sisanya tidak lolos," paparnya. (Sni)
