Krjogja.com - LIMA tahun sudah anggota DPRD DIY periode 2019-2024 telah mengabdikan diri. Sebuah perjalanan yang tidak ringan, mengingat di masa awal mengabdi dilanda pandemi Covid-19.
Sebagai wakil rakyat, telah membuktikan ikut mengantarkan kebangkitan ekonomi dan sosial masyarakat DIY melalui keputusan politik yang dihasilkan. Kali ini, ekononomi terus tumbuh dan kemiskinan secara bertahap berkurang.
Periode pengabdian telah berakhir diganti anggota DPRD DIY tahun 2024-2029 hasil Pemilu 12 Februari 2024, dan dilantik, Senin (2/9/2024). Dari 55 anggota DPRD DIY yang dilantik, sebagian merupakan anggota lama (incumbent), yakni 29 orang.
Baca Juga: Ketua DPRD DIY Pimpin Kontingen Wartawan DIY ke Porwanas
Ketua Sementara DPRD DIY, Nuryadi SPd mengemukakan, pandemi Covid-19 menjadi pengalaman yang berharga. Untuk melakukan rapat mengambil keputusan politik, mengalami kesulitan.
Salah satu keputusan politik yang penting dalam mengatasi persoalan tersebut, yakni membuat Peraturan Daerah (Perda). Dengan semangat dan kemauan keras para anggota, akhirnya pembahasan Perda bisa terealisasi. "Sampai selesai periode ini, kita tidak punya utang (pembuatan Perda)," ujar Nuryadi.
Ke depan, untuk periode 2024-2029, Nuryadi yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD DIY dari PDI Perjuangan ini yakin rekan-rekannya berkinerja lebih baik. "Memang saat ini banyak muka-muka baru. Namun mereka yang baru ini, memiliki banyak pengalaman sebelumnya, meski di luar legislatif," ujar Nuryadi.
Baca Juga: Capacity Building Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Yogya di Klaten
Pengalaman yang banyak ini, menjadi bekal berharga nantinya dalam berbagai pembahasan menyangkut rakyat dan pemerintahan. "55 anggota dewan ini saya yakin memiliki tekad yang sama memajukan DIY ke depan," ujarnya.
Sebagai Ketua Sementara DPRD DIY, Nuryadi akan berusaha menghantarkan para anggota membentuk fraksi dan membentuk tata tertib. Sekaligus juga terpilihnya ketua definitif DPRD DIY.
Pergantian periode pengabdian, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen menjalankan amanah rakyat.
Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya memiliki berbagai tantangan dan peluang yang perlu perhatian khusus. (*)