diy

Masih Menjadi Masalah, Dorong Wilayah Mampu Kelola Sampah Organik

Selasa, 9 Agustus 2022 | 08:31 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Lingkungan Hidul (DLH) Kota Yogya akan terus mendorong wilayah agar mampu mengolah sampah organik. Hal ini karena pengolahan sampah di wilayah menjadi unsur pendukung penting dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogya Ahmad Haryoko, menjelaskan sampah organik mendominasi produksi sampah di Kota Yogya, yakni mencapai 60 persen dari total sampah yang dibuang ke TPA.

"Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan bersama. Dari unsur pemerintah melalui DLH kemudian dari wilayah melalui bank sampah, komunitas, dan unsur kewilayahan lainnya," jelasnya, Senin (8/8/2022).

Seperti halnya di wilayah Kelurahan Giwangan yang sejak tiga bulan terakhir mengolah sampah organik terutama sampah daun dan potongan ranting pohon menjadi pakan ternak dan budidaya magot. Upaya itu didukung oleh 13 bank sampah di wilayah Kelurahan Giwangan dalam proses pemilahan sampahnya.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Kelurahan Giwangan bersama LPMK, Komunitas, dan masyarakat dalam pengolahan sampah organik ini. Kami sediakan alat ataupun mesin pencacah, yang harapan ke depan tiap wilayah sudah memiliki alat pendukung masing-masing supaya titik pengolahan sampah organik semakin banyak dan bisa benar-benar menurunkan jumlah produksi sampah organik di Kota Yogya," paparnya.

Sampah organik yang dikelola di Kelurahan Giwangan merupakan sisa pemangkasan pohon. Setelah ada pemilahan batang, ranting dan dedaunan kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah kayu menjadi berbentuk serpihan kecil. Selanjutnya difermentasi selama 21 hari sebelum digunakan sebagai pakan ternak, khususnya kambing.

Ketua LPMK Giwangan Slamet Haryanto, mengaku di wilayahnya banyak pohon kelengkeng. Ketika ada pemangkasan menyisaban batang dan daun yang cukup banyak. Sehingga agar tidak terbuang sia-sia maka sampah organik itu pun diolah menjadi pakan ternak. Tidak hanya kambing, harapannya ke depan juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan atau ternak lain.

Sementara Lurah Giwangan Dyah Murniwarini, mengatakan pengolahan sampah tersebut diharapkan bisa menjadi jawaban dari permasalahan sampah organik di wilayahnya termasuk di Kota Yogya. Dengan adanya pengolahan tersebut, diharapkan mampu menekan volume sampah di Giwangan hingga 20 persen.

"Sampah organik diolah sebagai pakan ternak. Kotoran ternak kembali digunakan sebagai pupuk pohon kelengkeng yang banyak tersebar di kelurahan ini. Harapannya, semua produk bisa dimanfaatkan kembali," tandasnya.(Dhi)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB