diy

Bupati Bantul: Buang Sampah Tidak Pada Tempatnya, Berdosa!

Senin, 20 Juni 2022 | 10:30 WIB
Bupati Bantul memanen hasil pembuatan Eco Enzyme yang dibudidayakan di Ceme Srigading Sanden. (Foto: Judiman)

BANTUL, KRJOGJA.com - Membuang sampah tidak pada tempatnya merupakan perbuatan yang berdosa. Dosa menurut agama juga menurut negara. Membuang sampah di sembarang tempat tidak mencerminkan kasih sayang kepada anak, cucu, cicit ke depan. Maka jika masih mencintai anak dan cucu, kelolalah sampah dengan baik.

Hal tersebut dikemukakan Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Bank Sampah Alam Lestari Ceme 02 Srigading Sanden Bantul, ditandai dengan panen raya Eco Enzyme, penanaman pohon dan pembuatan Eco Enzyme untuk Kabupaten Bantul, Minggu (19/6/2022).

Diungkapkan Abdul Halim, Bantul telah mencanangkan program daerah, yakni Bantul Bersama ( Bersih Sampah Tahun 2025), sehingga pada tahun 2025 Bantul sudah harus bersih dari sampah.

"Artinya sampah tidak berceceran, tidak bertebaran dimana-mana atau di tempat yang tidak layak untuk ditempati sampah. Seperti saluran irigasi, di sawah, sungai, pinggir jalan dan lainnya. Sampah harus berada di tempat yang seharusnya. Itupun masih harus dibudidayakan menjadi sampah yang dipilah- pilah dan dikelola dengan baik, sehingga tidak dibuang lagi di TPA Piyungan," ungkap Bupati Bantul.

Karena dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun lagi TPS Piyungan sudah tidak mampu menampung sampah lagi. Sekarang saja sudah menimbulkan masalah di masyarakat Piyungan, menolak ketempatan sampah.

"Maka sampah di Bantul jika tidak dikelola dengan baik, Bantul akan penuh sampah, anak dan cucu kita yang mendapatkan warisan dampak pembuangan sampah, " imbuhnya.

Sementara Ketua Relawan Eco Enzyme , Yulwan menjelaskan, saat ini pembuatan Eco Enzyme dengan bahan baku limbah buah-buahan sudah tersebar dimana-mana, karena pembuatannya sangat mudah, tetapi manfaatkan multi guna untuk kesehatan, pengobatan maupun untuk pertanian. '"Karena itu, kami akan terus mensosialisasikan pembuatan dan pemanfaatan Eco Enzyme untuk masyarakat Bantul," paparnya.

Sedangkan Ketua Bank Sampah Alam Lestari, Slamet Budi Santoso menambahkan, dengan pembuatan Eco Enxyme, sejak Maret 2022 telah memanfaatkan limbah buah sebanyak 1,7 ton, sehingga bisa membantu pemerintah mengurangi masalah membuangan sampah. (Jdm)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB