diy

Miris, LPSK Ungkap Terima Banyak Aduan Kekerasan Seksual dengan Pelaku Orang Dekat

Kamis, 2 Juni 2022 | 14:07 WIB
LPSK luncurkan perlindungan saksi korban berbasis komunitas (foto: Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) menerima lebih dari 400 laporan kekerasan seksual sepanjang Januari hingga Mei 2022 ini. Mirisnya, para pelaku kekerasan seksual didominasi orang-orang terdekat korban yang bahkan memiliki hubungan keluarga.

Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, usai pembukaan sosialisasi Program Perlindungan Saksi dan Korban Berbasis Komunitas di Royal Ambarrukmo, Kamis (2/6/2022) mengatakan pihaknya terus berupaya memberikan pendampingan pada para korban termasuk terkait kasus kekerasan seksual. LPSK menurut Hasto merasa prihatin karena ternyata kasus kekerasan seksual semakin banyak terjadi di wilayah Indonesia.

“Sayangnya juga, para pelaku ini adalah orang-orang terdekat. Mereka menggunakan relasi kuasa untuk melakukan kekerasan seksual. Namun, masih muncul stereotipe bahwa korban ini adalah aib, yang justru ditutupi. Ini seharusnya tidak boleh terjadi,” ungkapnya.

LPSK mendorong para korban kekerasan seksual untuk tidak ragu melapor untuk mendapat pendampingan. Para korban menurut Hasto berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan di mata hukum.

“Jangan sampai menilai hal ini aib yang malah ditutupi. Korban harus mendapatkan keadilan dan LPSK akan berusaha semaksimal mungkin untuk melalukan pendampingan,” lanjutnya.

Sementara, mantan Anggota Komisi 3 DPR RI, HM Idham Samawi menilai ada jauh lebih banyak kasus kekerasan seksual dengan korban yang masih bersembunyi sampai saat ini. Para korban merasa malu, takut dan akhirnya memutuskan untuk menutup rapat kasus yang dialaminya hingga menimbulkan banyak kerugian untuk korban.

“Sangat banyak di bawah, kasus yang tidak muncul ke permukaan. Karena itu kami dorong LPSK untuk punya kantor pendampingan di 34 provinsi. Adanya program perlindungan berbasis komunitas ini sangat baik, masyarakat bisa saling melindungi secara kolektif, yang akan sangat positif bagi korban. Tidak ada lagi yang takut melapor menemukan keadilan, itu yang paling penting,” tandas Idham. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB