diy

KKN-UAD Selenggarakan Peringatan Nuzulul Quran

Selasa, 26 April 2022 | 16:07 WIB
Dr Waharjani MAg menyampaikan mater di Masjid Al-Manaar Kalangan, Baturetno, Banguntapan Bantul. (Ist)

BANTUL, KRJOGJA.com - Nuzulul Quran adalah hari  diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup untuk umat Nabi Muhammad SAW. Nuzulul Quran berkaitan dengan proses turunnya ayat Alquran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Nuzulul Quran diperingati  setiap tanggal 17 Ramadan, malam diadakanya Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Al- Manaar Kalangan, Baturetno, Banguntapan, Bantul.

Kegiatan diadakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bekerjasama dengan Takmir Masjid dan Remaja Masjid (Prima), serta masyarakat setempat.

"Peringatan Nuzulul Quran ini mengambil tema Memperingati Nuzulul Qur'an, Kita Wujudkan Keluarga yang Tentram Bahagia Berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW," kata Haris Setiawan SPd MSc selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN - UAD, Selasa (26/04/2022).

Kegiatan menghadirkan pemateri Dr Drs H Waharjani MAg dari Lembaga Studi Pengembangan Islam (LSPI) - UAD. Acara diberi pengantar Kepala Dukuh Kalangan Fachruddin, Ketua Takmir Masjid Al-Manaar Ari Wibowo, Ketua KKN Muhammad Rafly Riza Al-Fahcri.

Sedangkan Waharjani dalam ceramahnya mengatakan, pokok dari adanya Nuzulul Quran, Al-Quran turun dua kali. Nuzulul pertama Alquran yang ada di Lauhul mahfudz. Kedua, diturunkan Allah SWT ke Baitul ‘Izzah (tempat yang dekat dengan bumi) seluruh ayat Alqur’an, turunnya di malam hari pada bulan Ramadan.

Disebutkan Warjani, seluruh umat Islam yang telah dan akan menikah, semua bermaksud kelak akan dapat hidup tentram bahagia lahir dan batin. "Tidak sedikit ayat Alquran memberi tanda tentang hidup berkeluarga yang tentram dan bahagia," ujarnya.

Menurut Waharjani, untuk membangun hubungan suami istri yang baik dengan membimbing istri, sebab wanita berasal dari tulang rusuk yang bengkok, sehingga tercipta hidup tentram dan sejahtera.

Waharjani juga menjelaskan, keutamaan salat merupakan tiang agama, harus memiliki jiwa rela berkorban, dan syawalan sebagai pelebur dosa-dosa manusia yang biasa disebut syawalan. Karena manusia tempat kehilafan dan kesalahan, syawalan atau bermaafaan sebagai jalan pengampun bagi segala dosa-dosa.

"Syawwal berkaitan dengan adanya manfaat membawa dan mengamalkan amalan Ramadan dan melanjutkan amalan di bulan Ramadan di bulan-bulan selanjutnya." tandasnya. (Jay)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB