KULONPROGO, KRJOGJA.com - Meroketnya harga kedelai impor sangat menyulitkan para produsen tahu di Kabupaten Kulonprogo. Agar tetap bisa produksi dan produk mereka laku maka diambil langkah-langkah kreatif. Salah satunya dengan mengurangi ukuran tahu tanpa menaikkan harganya. Sehingga permintaan konsumen terhadap tahu tetap normal.
“Mengurangi ukuran tahu saya pikir lebih bijak dari pada menaikkan harganya yang bisa menimbulkan persaingan harga dan mempengaruhi omset penjualan," kata Samsuri, produsen tahu di rumah produksinya Pedukkuhan Wonobroto Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Rabu (16/2/2022).
Dijelaskan, saat ini harga bahan baku tahu atau kedelai impor sudah menyentuh Rp 11.200 perkilogram (kg). Harga tersebut jauh lebih tinggi dari harga sebelumnya pada 2020 lalu sebelum pandemi Covid-19 yang hanya sekitar Rp 7.000 perkg. Dengan terus melambungnya harga kedelai import membuat  Samsuri tidak bisa berbuat banyak, selain mengurangi ukuran tahu tanpa menaikkan harganya.
"Semula ukuran normal tahu lima centimeter (cm) sekarang dikecilnya menjadi 3,5 cm. Jujur saya lebih memilih melakukan hal tersebut ketimbang menaikkan harga agar permintaan konsumen tidak berkurang," jelasnya.
Kenaikan harga kedelai impor juga dirasakan para Pedagang Bendungan. Seperti yang dituturkan Setyana, penjualan tahu mengalami penurunan sekitar 25 persen karena harga dari produsen mengalami kenaikan. Agar tetap mendapat keuntungan maka dirinya mengurangi jumlah tahunya. Jika sebelumnya Rp 1.000 pembeli mendapat lima tahu maka sekarang hanya tiga potong saja.
“Karena permintaan konsumen turun, saat ini saya juga mengurangi jumlah kulakan,†ujar Setyana.
Secara terpisah Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat Ir Sudarna mengungkapkan, produsen tahu di Kulonprogo memang masih mengandalkan bahan baku kedelai impor. Sehingga ketika terjadi kenaikan harga maka berdampak pula terhadap harga tahu maupun tempe di pasaran.
Pihaknya menduga melambungnya harga kedelai impor lebih disebabkan pada distribusi dari negara asal pengimpor kedelai yang menyebabkan pengiriman kedelai ke Kulonprogo terlambat sehingga kemudian mempengaruhi ketersediaan di pasaran. Dari hasil pantauan pihaknya di beberapa pasar tradisional, memang harga kedelai impor maupun lokal cukup tinggi. Satu kg kedelai bisa mencapai harga Rp 11.000 - Rp 12.000.
“Harga kedelai saat ini memang cukup tinggi, mungkin ada masalah distribusi kapal menuju Kulonprogo,†ungkapnya. (Rul)