BANTUL, KRJOGJA.com- Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( TRC-BPBD) Kabupaten Bantul dibantu Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) melakukan evakuasi puluhan pohon yang tumbang dan rumah yang tertimpa pohon di wilayah Kapanewon Sewon, Banguntapan dan Pleret Rabu (8/12/2021).
Pohon tumbang dan rumah tertimpa pohon tersebut terjadi Selasa sore ketika terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Sebagian pohon tumbang yang mengganggu fasilitas umum bisa dievakuasi Selasa sore hingga malam hari, sebagian evakuasinya dilanjutkan Rabu kemarin.
Menurut Koordinator TRC-BPBD Bantul Sulistiyanta didampingi wakilnya Buyung di lokasi evakuasi wilayah Banguntapan, sesuai pendataan TRC- BPBD Bantul jumlah pohon tumbang di Banguntapan ada 7 pohon, diantaranya pohon beringin di depan Makam Raja Kota Gede dahannya yang sudah lapuk patah menimpa 2 bangunan rumah. Pohon beringin di depan Makam Kota Gede merupakan pohon cagar budaya yang usianya sekitar 500 tahun. Juga pohon beringin depan pondok Stiekes Surya Global menimpa rumah pondok santri, kerugian sekitar Rp 15 juta.
Di Sewon ada 8 pohon tumbang , salah satunya menimpa rumah joglo milik Widodo di pedukuhan Widoro Bangunharjo sewon, kerugian sekitar Rp 50 juta.
Selain pohon tumbang dan rumah roboh juga terdapat talut Sungai Gajahwong di Singosaren Banguntapan panjang 30 meter, tinggi 15 metrt dan tinggi 15 meter longsor. Juga di Wonokromo Pleret bronjong Sungai Gajahwong panjang 6 meter, lebar 3 meter, tinggi 6 roboh.
"Pohon tumbang yang mengganggu fasilitas umum, terutama yang melintang di jalan sudah kami kondisikan bersama FPRB setempat pada Selasa sore. Sehingga tidak menganggu lalu lintas,'' papar Sulistiyanta.
Menurut Sulistiyanta dari hasil pantauan TRC-BPBD Bantul di beberapa lokasi rawan angin kencang masih terdapat pohon besar yang rawan tumbang, sehingga perlu ada upaya pemangkasan oleh pemiliknya sendiri. (Jdm)