BANTUL, KRJOGJA.com - Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) sangat efektif untuk membantu Bank Sampah di setiap pedukuhan. Adanya BUMKal diharapkan dapat mewujudkan capaian penanganan sampah sebesar 70 persen dan mengurangi sampah 30 persen tahun 2025.
"Mari kita gencarkan gerakan Bantul Bersama Bersih Sampah 2025," kata Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih saat Launching Model Pengelolaan Sampah Berbasis BUMKal di Kalurahan Potorono, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (03/11/2021).
Kegiatan diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Bantul bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hadir dan memberi sambutan Rektor UAD Dr Muchlas MT, Ari Budi Nugroho ST MSc (Kepala Dinas Lingkungan Hidup/DLH Bantul) dan Anton Yudhana PhD (Kepala LPPM UAD). Dalam kesempatan dilakukan penandatangan MoU penanganan sampah 2021 hingga 2025, Pemkab Bantul dengan UAD.
Rektor UAD Dr Muchlas MT, dalam sambutan antara lain mengatakan, UAD mendukung Bantul Bersama Bersih Sampah 2025.
"UAD memiliki SDM mendukung program Bantul Bersama Sampah 2025," ucapnya.
Dalam program ini, UAD akan mendukung sistem informasi pengelolaan sampah, pemantuan kualitas udara dan air sungai-sungai di Bantul serta tenaga ahlinya. Selain itu, mahasiswa dan dosen UAD melakukan pendampingan pengelolaan sampah sampai tahun 2025.
"Pendampingan bisa dengan KKN maupun penelitian dosen," ucapnya.
Sementara itu, Ari Budi Nugroho mengatakan, BUMKal dijadikan pusat pengelolaan sampah organik dan anorganik. Sampah organik diijadikan kompos untuk disalurkan pengguna kompos. Sampah anorganik diolah dan juga bisa digunakan kerajinan. "Sampah yang tidak dapat diolah berupa residu dikirim ke TPST Piyungan," ujarnya. (Jay/Roy)