KULONPROGO, KRJogja.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo terus berinovasi mengangkat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekrap) di kabupaten ini. Salah satunya menggelar Gala Premier Nusabrata di Auditorium Taman Budaya Kulonprogo (TBK) Kelurahan/ Kapanewon Pengasih, Sabtu (18/9/2021) malam.
Acara dihadiri Bupati Drs Sutedjo, Ketua DPRD Akhid Nuryati, Wabup Fajar Gegana, Dirut Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita, Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo dan hampir seluruh Kepala OPD serta panewu se-Kulonprogo tersebut diputar tiga film sekaligus. Yaitu Menoleh Menoreh, Dolan Mulia dan Nusabrata.
Menurut Kepala Dispar Kulonprogo, Joko Mursito, ketiga film yang mengambil lokasi di objek wisata (obwis) Kulonprogo tersebut mengangkat cerita berbeda-beda. Pada Film Menoleh Menoreh, pihaknya berupaya mengingatkan potensi yang dimiliki Kabupaten Kulonprogo. Film Dolan Mulia, menceritakan kisah kehidupan remaja yang ingin mengeksplorasi wisata Kulonprogo dengan keindahan alam dan budayanya.
Sedangkan Film Nusabrata (Manunggal Sedya Mbraya Pariwisata) menggambarkan kesatuan seluruh OPD Kulonprogo dalam mengembangkan kepariwisataan untuk mewujudkan pariwisata kolaboratif berbasis budaya dan berkelas dunia.
"Kami tidak bisa membangkitkan dan mengembangkan pariwisata sendiri, butuh keterpaduan sehingga konsepnya membangun pariwisata secara bersama-sama," kata Joko menambahkan tiga film tersebut jadi dokumen dalam meningkatkan promosi pariwisata.
Bupati Sutedjo berharap ke depan Dispar maupun pihak lain terus memproduksi film-film lain untuk memajukan Kulonprogo dari sisi seni dan budaya.
"Ke depan sineas Kulonprogo semakin kreatif dalam mengangkat Kulonprogo melalui film, sehingga makin dikenal masyarakat luas baik di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya.
Wabup Fajar yang juga ikut bermain dalam Nusabarata menjelaskan, memainkan peran dalam film tersebut menjadi pengalaman tersendiri karena harus menjiwai dan menghafal naskah.
"Saya sangat optimis aktor dan sutradara di Kulonprogo yang sebelumnya mengikuti sekolah film, bisa memproduksi film yang lebih baik bahkan sampai ke taraf nasionaf bahkan internasional," jelasnya. (Rul)