diy

Tim KKN-PPM UGM Kembangkan Toga di Desa Glanggeran - Patuk

Minggu, 25 April 2021 | 19:10 WIB
Belinda Kusuma Melati SKed saat daring tanaman obat keluarga (Toga).

GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian Masyarakat (PPM) UGM di Desa Nglanggeran Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Salah satu kegiatan dengan mengembangkan Tanaman Obat Keluarga (Toga). "Program Toga ini untuk mengembangkan potensi masyarakat khususnya di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul," kata Belinda Kusuma Melati SKed, mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Fakultas Kedokteran UGM, Minggu (25/04/2021).

Dikatakan Belinda Kusuma Melati, walaupun dengan keterbatasan metode daring, kegiatan yang dilaksanakan tetap diikuti masyarakat di Desa Nglanggeran dengan antusias. Media penyampaian materi dikemas secara menarik dan tersedia di laman media sosial KKN-PPM UGM sehingga masyarakat umum dapat melihat kembali metari yang disampaikan. Dijelaskan, saat bincang online mengenai pemanfaatan Toga, mulai dari pengolahannya sebagai obat sederhana, budidaya, hingga potensi wisata.

"Kegiatan ini ditujukan agar masyarakat lebih menggali potensi tanaman obat yang ada di sekitar tempat tinggal dan dapat mengambil manfaat dari tanaman obat keluarga," ucapnya. Desa Nglanggeran merupakan kawasan yang terkenal akan wisata alamnya, misalnya saja Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran. Hal ini juga disoroti oleh tim KKN-PPM UGM terdapat potensi ekowisata yang bertemakan Toga.

Kegiatan bincang online tentang Toga diikuti oleh masyarakat Desa Nglanggeran khususnya ibu-ibu PKK dan kader kesehatan. Pada pertemuan daring ini disampaikan manfaat kesehatan macam-macam tanaman obat seperti sirih yang dapat dijadikan sebagai antiseptik dan handsanitizer alami; jahe yang dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan; dan daun salam untuk menurunkan kadar asam urat.

Desa Nglanggeran merupakan daerah penghasil kakao, Belinda juga menjelaskan kandungan aktif dan manfaat kesehatan dari buah kakao. Selain menjelaskan manfaat, disampaikan pula batasan – batasan dalam penggunaan obat tradisional, misalnya obat herbal tradisional tidak boleh digunakan di area mata secara langsung.

“Saya berharap masyarakat dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari tanaman obat, misalnya saja membuat ekstrak atau minuman untuk kesehatan dengan cara yang baik dan benar,” ujarnya.

Selain mengenai manfaat kesehatan, tim KKN-PPM UGM juga menyampaikan cara budidaya tanaman obat keluarga serta potensi ekowisatanya. Diakhir sesi, Belinda juga membagikan booklet pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai panduan praktis masyarakat dalam menggunakan Toga. (Jay)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB