SLEMAN, KRJOGJA.com - Penambahan orang yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sleman sudah cenderung menurun. Meskipun demikian, penerapan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) skala mikro tak boleh kendor agar nanti tidak lagi terjadi lonjakan.
Anggota DPRD Kabupaten Sleman dari Fraksi Golkar Indra Bangsawan mengatakan, penerapan PTKM skala mikro di Kabupaten Sleman dinilai cukup efektif dalam menekan penyebaran Covid-19. Hal itu terbukti laju penambahan orang yang terpapar sudah mulai ada penurunan yang sigfikan.
"Kami minta penerapan PTKM ini tidak boleh kendor dan lengah. Penurunan penyebaran Covid-19 harus terus ditekan sampai Sleman ini zero Covid-19," kata Indra kepada KRJOGJA.com, Minggu (28/2/2021) malam.
Menurutnya, sekarang ini sudah tidak ada Kapanewon yang masuk kategori zona merah. Dari 17 kapanewon yang ada di Kabupaten Sleman sudah mulai masuk zona orange dan kuning.
"Tentunya ini butuh kerja sama semua pihak. Penegakan PTKM skala mikro harus secara gencar. Kemudian masyarakat harus sadar untuk patuh terhadap kebijakan itu. Kalau sama-sama menyadari, kami yakin pandemi akan segera berakhir," ujar anggota Komisi C DPRD Sleman ini.
Untuk itu gerakan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi harus digalakkan. Dengan harapan 5 M ini menjadi kebiasaan masyarakat dalam Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
"Masyarakat tak boleh abai terhadap 5 M ini. Soalnya ini dapat mencegah penularan Covid-19 di sekitar kita," pungkas Indra. (Sni)