KULONPROGO, KRJOGJA.com - Pasar Hewan Terpadu Pengasih atau juga biasa disebut Pasar Pengasih dinilai kurang perawatan dan minim promosiatau sosialisasi. Hal tersebut terlihat salah satunya dengan tidak didapatinya papan nama, gapura maupun petunjuk arah dipintu masuk menuju Pasar Pengasih, baik sisi utara maupun selatan.
"Selain itu, di dalam kompleks Pasar Hewan Terpadu ini masih banyak didapati semak-semak tinggi yang tumbuh tidak beraturan dan terkesan tidak terawat," ungkap anggota DPRD Kulonprogo F-PKS dari Dapil Pengasih Kokap, Jeni Widiyatmoko, Rabu (27/1/2021).
Jeni meminta dinas terkait agar memberikan perhatian lebih terhadap dua hal tersebut. Pemkab harus berupaya keras supaya Pasar Pengasih ini tetap diminati masyarakat, minimal seperti waktu sebelum direlokasi, dan harapannya lebih baik lagi.
Pemberian papan nama, atau gapura maupun papan penunjuk arah yang permanen menuju pasar pengasih ini mutlak dilakukan. Karena selama ini banyak masyarakat khususnya dari luar daerah yang kebingungan dan harus bertanya saat akan menuju pasar tersebut, karena memang letaknya kurang terlihat dari jalan utama.
Selain itu, promosi lewat media baik cetak, elektronik maupun media sosial harus juga dilakukan sebagai bentuk rebranding terhadap Pasar Hewan Terpadu Pengasih, sehingga masyarakat bisa lebih antusias untuk berkunjung dan berbelanja di pasar tersebut.
Di sisi lain, perawatan fisik terhadap Pasar Pengasih harus lebih diintensifkan, terutama dalam menjaga kebersihan dan keindahan pasar, sehingga para pedagang dan pengunjung bisa nyaman berada di Pasar Hewan Terpadu Pengasih ini.
"Kami mendapat banyak keluhan dari para pedagang soal pasar ini, di antaranya bahwa Pasar Pengasih kurang massif promosinya, pengunjung belum seramai saat masih di Gawok, jalan di dalam pasar juga tergenang air jika pasca ada hujan karena kurang baik sistem drainasenya, ada beberapa los lapak/kios pedagang yang dianggap tidak strategis, dan lain sebagainya," ujar Jeni yang juga merupakan anggota Badan Anggaran.(Wid)