SLEMAN, KRJOGJA.com - Warga di Dusun Turgo Purwobinangun Pakem mengungsi setelah Merapi meluncurkan awan panas hingga jarak 3 kilometer dari puncak, Rabu (27/1/2021). Warga mengungsi karena khawatir dengan aktivitas erupsi Merapi yang cukup intensif sejak dinihari tadi.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengharapkan agar warga tidak panik dan tetap mengikuti perkembangan Merapi. Pemukiman warga di Turgo menurut Biwara sebenarnya berada pada posisi aman di luar 5 kilometer dari puncak.
“Kami berharap warga tak perlu panik, terus dipantau perkembangannya, namun saat ini masih aman karena di luar zona bahaya yang direkomendasikan. Masyarakat (mengungsi) saat ini mungkin karena psikologis, di Turgo yang paling depan dari puncak maka bergeser untuk ke tempat yang lebih aman,†ungkap Biwara ditemui di BPPTKG.
Meski begitu, BPBD menurut Biwara tetap akan memfasilitasi warga yang menungsi. Pemerintah menurut dia memahami kondisi psikis warga yang khawatir dengan aktivitas Merapi.
“Logistik tetap kami siapkan, kita siap. Kita jaga stok yang ada dan siap. Jadi, ini masih di radius yang seperti rekomendasi, lontaran awan panas masih 3 kilometeter, di dalam 5 kilo. Dari hasil analisis juga belum terjadi ancaman lebih luas dari Merapi. Turgo saya kira aman, tapi tadi karena sisi psikis orang nyaman silahkan saja di pengungsian,†sambungnya.
Sementara untuk pengungsi di Kalitengah Lor yang sebelumnya sudah kembali ke kediaman masing-masing tetap tidak diminta mengungsu lagi. Pasalnya, zona bahaya aktivitas erupsi kali ini berada di barat daya dan selatan, sementara Glagaharjo posisinya di tenggara.
“Untuk di Glagaharjo tidak, warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun kami tetap meminta warga untuk wasapda dan mengikuti perkembangan Merapi,†pungkas Biwara. (Fxh)