diy

Laka Lantas Selama PTKM, Kuantitatif Turun Tapi Kualitatif Naik

Rabu, 20 Januari 2021 | 13:51 WIB
Iptu Maryana SH. (Foto: Haryadi)

BANTUL, KRJOGJA.com - Angka kecelakaan lalu lintas (laka Lantas) di jalan raya sejak awal tahun 2021 cenderung menurun dibanding Desmber 2020. Penurunan terutama menyangkut jumlah kecelakaan, baik sepeda motor maupun mobil. Namun demikian, dari sisi kualitas justru terjadi peningkatan. Salah satu penyebabnya, pengendara sepeda motor maupun mobil memacu kecepatan lantaran situasi jalan dianggap sepi.

Ketika terjadi laka lantas, akibatnya cukup fatal, yakni menyebabkan luka berat atau meninggal dunia pada diri yang mengalami laka lantas. Faktor dominan terjadinya laka lantas adalah human error (kelalaian manusia). Pengendaraan acapkali mengabaikan aturan lalu lintas, semisal menerobos lampu traflight yang menunjukkan warna merah sebagai sinyal harus berhenti. Karena dianggap situasi sepi, ada satu-dua pengendaraan yang tetap saja tancap gas. Celakanya, dari arah berlawan atau samping ada kendaraan lain yang melintas, sehingga terjadi kecelakaan.

Hal tersebut disampaikan Kanit Laka Satlantas Polres Polres Bantul Polda DIY Iptu Maryana SH, Rabu (20/01/2021) terkait evaluasi laka lantas di wilayah hukum Polres Bantul sejak diberlakukannya Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) sejak 11 Januari 2021. Kondisi jalan yang sepi (terutama pada malam hari dan dini hari) menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, pengendara kendaraan bermotor memacu cepat laju kendaraannya dengan asumsi kondisi sepi tidak banyak pengendara lain.

"Namun demikian, ketika ada pengendara yang sama-sama ngebut dan terjadi kecelakaan, akibatnya bisa fatal," jelas Maryana. Selain itu, masalah penggunaan helm juga mempengaruhi ringan-beratnya risiko yang dialami korban ketika terjadi kecelakaan. Pengendara atau pembonceng yang tidak menggunakan helm risikonya akan lebih berat dibandingkan dengan yang menggunakan helm. Karena itu, Maryana mengimbau setiap pengendara sepeda motor selalu menggunakan helm demi terjaganya keamanan.

Dalam kesempatan sama, Maryana menyampaikan pentingnya memperhatikan kelengkapan kendaraan bermotor, mulai dari lampu zign, lampu penerangan, lampu rem, kaca spion, dan stop lamp. Selain untuk kepentingan si pengendara sendiri, perlengkapan tersebut juga untuk kepentingan pengendara yang lain. Disampaikan, terkadang pengendara kurang memperhatikan masalah perlengkapan karena dianggap 'kurang penting.

Maryana juga menjelaskan mengenai pentingnya cek sesehatan dan tes psikologi bagi setiap pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM). Disamping sehat jasmani, setiap pemohon SIM harus juga memenuhi kriteria sehat rohani yang dibuktikan dengan hasil tes psikologi. Sehat jasmani dan rohani bagi pengendaran kendaraan bermotor penting terkait dengan stabilitas selama berkendara di jalan raya. Faktor emosi dipandang berperan penting bagi pengendara, sehingga mampu mengatasi situasi macam apapun ketika berada di jalan raya.(Hrd)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB