SLEMAN, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Sleman masih fokus melakukan penelusuran kasus positif Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (ponpes). Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani juga diatur agar tidak lelah dan jenuh dalam melakukan tracing kasus positif di tempat lain.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, untuk menjaga kondisi para nakes yang menangani Covid-19, Dinkes Sleman mengatur tugas mereka sesuai jadwal. Selain itu Dinkes Sleman juga mengupayakan ada tambahan vitamin dan suplemen bagi para nakes yang bertugas.
"Untuk kasus positif Covid-19 di ponpes, dari tracing yang kami lakukan yang hasilnya positif hanya dari santri saja," terang Joko Hastaryo kepada KRJOGJA.com, Senin (5/10/2020) malam.
Joko mengaku, selama pandemi Covid-19, berlangsung sudah ratusan nakes dan karyawan kesehatan yang sudah terpapar. Dinkes Sleman sejak Agustus lalu juga melakukan tracing terhadap nakes dan karyawan kesehatan. Data yang dihimpun Dinkes Sleman beberapa waktu lalu, ada 137 orang yang dinyatakan positif Covid-19.
"Kami juga telah melakukan tracing di seluruh fasilitas kesehatan mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit di seluruh Sleman," tandas Joko.
Jika dihitung secara keseluruhan, lanjut Joko, total nakes dan karyawan kesehatan yang dinyatakan positif dari awal pandemi hingga sekarang sebanyak 205 orang. Dari jumlah ini, kebanyakan yang terpapar justru dari nakes dan karyawan kesehatan yang tidak langsung menangani kasus Covid-18. Hal ini diduga tenaga dan karyawan kesehatan terpapar virus dari orang positif Covid-19 tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
"Misalnya orang di bagian administrasi atau dokter serta tenaga medis yang ada di poli non-Covid-19," imbuh Joko.(Aha)