BANTUL, KRJOGJA.com - Empat pondok pesantren (Ponpes) di Bantul siap memasuki era new normal. Keempatnya siap menerima kembali kedatangan santri.
"Di pekan pertama Juli nanti akan dimulai kedatangan santri PP. An Nur Ngrukem Sewon dan Yayasan Ali Maksum PP. Krapyak Sewon. Dilanjutkan PP Ar Risalah Wijirejo Pandak dan PP Nurul Ulum Donotirto Kretek di pertengahan Juli,†kata sekretaris PCNU Bantul, Ahid Mahsun Yusuf.
Ahid menambahkan, proses pendampingan penerimaan kedatangan santri akan melibatkan unsur Satgas NU Bantul beserta seluruh badan otonom NU Bantul dengan pengawasan dari PWNU DIY. Kegiatan ini melibatkan aparat pemerintah terkait guna memudahkan penanganan jika ternyata ada santri yang kondisi kesehatannya tidak baik.
Ketua Tanfidziyah PCNU Bantul, Dr. H. Riyanto, M.Hum., menjelaskan, kebijakan Pemerintah membuka kembali aktifitas masyarakat, baik ekonomi, sosial, keagamaan, dan pendidikan, mengharuskan kesiapan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Penerapan new normal di bidang pendidikan memiliki kompleksitas persoalan tersendiri, terlebih di pondok pesantren yang memiliki ribuan santri dari berbagai daerah di nusantara.
“Kondisi ini yang mendorong Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul untuk meluncurkan program recovery pendidikan di era new normal. Semangat untuk tetap produktif tapi juga aman dari ancaman Covid-19 menjadi prosedur tetap pelaksanaan program ini. Lembaga pendidikan bisa kembali melaksanakan kegiatan belajar dan mengajarnya secara bertahap dengan tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan covid-19,†ujar Dr. H. Riyanto, M.Hum, kepada KRJOGJA.com, Rabu (24/6/2020).
Riyanto menambahkan, program recovery pendidikan era new normal dimulai sejak Jumat (19/6/2020) dengan pemberian bantuan paket sembako bagi 2.556 tenaga pendidik di lembaga pendidikan NU dan warga masyarakat terdampak covid-19. Paket bantuan ini merupakan tahap ketiga dari seluruh rangkaian tahapan bantuan yang sudah dilakukan PCNU Bantul bekerjasama dengan PWNU DIY, UNU DIY, Baznas Bantul, dan seluruh donatur melalui Satgas NU Bantul Peduli Covid-19.
Distribusi bantuan paket sembako dilaksanakan melalui Satgas Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang tersebar di 17 Kecamatan berbasis data tenaga pendidik Muslimat NU dan Maarif NU.
“Kenapa tenaga pendidikan? Karena mereka ujung tombak pendidikan, karenanya harus kita prioritaskan untuk mendapatkan bantuan di tengah pemberlakuan tata kehidupan normal baru seperti saat ini. Selain bantuan berupa paket sembako, PCNU juga melakukan pendampingan terhadap lembaga pendidikan yang akan memulai kegiatan belajarnya di awal bulan Juli mendatang,†tambah Ketua Satgas NU Bantul Peduli Covid-19, Dr Imam Muhsin, M.Ag.
Pendampingan menurut Imam diwujudkan dalam bentuk mendukung kesiapan lembaga pendidikan maupun pondok pesantren agar tetap aman dari penyebaran covid-19. Penerapan prosedur pencegahan covid-19 akan dimulai dengan penyemprotan disinfektan pada pondok pesantren guna memastikan tetap steril dan aman.
Selanjutnya akan dilakukan pendampingan berupa pemeriksaan kesehatan bagi santri yang baru datang yang dilanjutkan dengan melaksanakan isolasi mandiri.(Fie)