KULONPROGO, KRJOGJA.com - Kasus positif di Kabupaten Kulonprogo bertambah satu orang, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 6 orang. Tambahan positif adalah perempuan (50 tahun) dari Samigaluh. Diduga tertular oleh tamu yang datang pada pertengahan Maret 2020.
Data perkembangan Covid-19 dari Dinas kesehatan Kabupaten Kulonprogo per 7 Mei 2020 meliputi, Orang Dalam Pemantauan (ODP)/kumulatif 1.297, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 65, dan Positif 6.
Hal itu dikatakan drg Baning Rahayujati MKes Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo. "Karena RSUD Wates dan Nyi Ageng Serang (NAS) penuh, maka pasien dirujuk ke RS Hardjo Lukito Yogya," kata Baning, Jumat (08/05/2020).
Pasien PDP meninggal bertambah 1 orang menjadi 8 (tambahan 1 meninggal tanggal 5 Mei yang dirawat di RS Sardjito dari Kapanewon Wates), sementara masih menunggu hasil laboratorium. Kasus kematian sebelumnya hasil swab negatif Covid.
"Pasien rawat isolasi di RSUD Wates sebanyak 10 orang (4 orang positif dan 6 orang menunggu hasil swab). Penambahan 3 PDP berasal dari karyawan IG dengan rapid test reaktif dari Kapanewon Kalibawang yakni laki-laki (38), Kapanewon Panjatan laki-laki (38) dan Kapanewon Nanggulan Perempuan (33). Sedangkan RSUD NAS merawat 3 orang PDP yakni dari Girimulyo dan Lendah," ujarnya.
Ditambahkan, keluarga dari pasien yang diisolasi sudah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif. "Kasus positif-2 masih diisolasi karena hasil swab terakhir masih positif," terang Baning.
Lebih lanjut Baning mengatakan, menanggapi berita di IG Bu Ketua DPRD terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Eropa yang belum dilakukan rapid test oleh puskesmas. "Setelah dilakukan klarifikasi, ternyata sudah di rapid test pertama di Bandara Soekarno Hatta dengan hasil NR atau non reaktif (rapid test) dan belum diinformasikan kepada keluarga maupun pendamping dari desa. Tes kedua akan dilakukan 10 hari sejak tes pertama," pungkasnya.(Wid)