SLEMAN, KRJOGJA.com - Izin Penetapan Lokasi (IPT) lahan yang akan dijadikan jalur Lemah Abang Prambanan ditargetkan tahun ini sudah terbit. Kemudian untuk pembebasan lahan diperkirakan akan dilaksanakan mulai tahun 2021.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Kabupaten Sleman Muhammad Sugandi SH MSi menjelaskan, luas lahan yang akan digunakan untuk jalan Lemah Abang ini sekitar 13 haktare (ha). Untuk panjang jalannya sekitar 9,1 Km.
"Tahun ini kami sudah ajukan IPT ke Pemda DIY. Harapan kami tahun ini juga, IPT sudah terbit sebagai acuan lahan yang akan kami bebaskan," kata Sugandi di kantornya, Rabu (11/3/2020).
Setelah IPT terbit, pihaknya akan melaksanakan apprasial dan pengukuran tanah yang nantinya akan dibebaskan. Diharapkan mulai tahun depan, sudah bisa melaksanakan pembayaran tanah. "Mungkin pembayaran tanah yang kami bebaskan bisa tahun depan. Dengan harapan tahun berikutnya bisa dilakukan pembangunan fisik jalan Lemah Abang yang menghubungkan Kabupaten Sleman dengan Gunungkidul," terangnya.
Untuk anggaran pembebasan lahan tersebut melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari dana keistimewaan. Besaran anggarannya, Dispertaru Kabupaten Sleman juga sudah mengajukan ke Pemda DIY. "Anggaran sudah kami hitung dan diajukan ke Pemda DIY. Tapi berapa besarannya, kami belum bisa sampaikan. Nanti nunggu kalau sudah diketok," ucapnya.
Pembangunan jalan Lemah Abang Prambanan ini menjadi jalan alternatif antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Gunungkidul. Selain itu juga untuk menumbuhkan pariwisata di kawasan Prambanan. "Kawasan Prambanan banyak potensi wisata. Dengan adanya jalan ini, diharapkan pariwisata di sekitar Prambanan menjadi lebih meningkat sehingga bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat," tuturnya.(Sni)