diy

Dukung Operasional Penuh YIA, 24 Trip KA Bandara 'Ready'!

Senin, 9 Maret 2020 | 21:12 WIB
Salah satu KA BIY yang dipersiapkan PT KAI Daop 6 Yogyakarta tiba di Stasiun Wates dalam perjalanan ke Stasiun Wojo. Foto: Agusutata

YOGYA, KRJOGJA.com - Jelang operasional penuh International Airport/ Bandara Internasional Yogyakarta (YIA/ BIY) yang dijadwalkan 29 Maret 2020 mendatang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta terlihat lebih siap. Di tengah Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memulai pembangunan jalur Kereta Api (KA) bandara yang ditergetkan selesai akhir 2020, PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah mengoperasikan KA bandara.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengungkapkan sejak Desember 2019 menambah jadwal perjalanan KA Bandara jadi 24 trip dari Stasiun Tugu ke Stasiun Wojo dan sebaliknya. Stasiun Wojo menjadi stasiun terdekat dengan bandara sebelum ada jalur khusus dari Stasiun Kedundang ke YIA. Kemudian menambah sepuluh KA intercity seperti Solo – Kutoarjo, Yogyakarta – Kebumen dan Joglosemarkerto yang semuanya berhenti di Stasiun Wojo.

Selain menyiapkan KA bandara dan KA intercity, katanya sejak 5 Februari 2020, menambah dua kereta berhenti luar biasa di Stasiun Wojo. Masing-masing KA Pasundan Surabaya Gubeng – Kiara Condong dan KA Mataram Solo – Pasar Senen. “Untuk mempermudah penumpang mengakes bandara, setiap 55 menit sekali ada KA berhenti di Stasiun Wojo. Optimis penumpang terlayani pada saat bandara beroperasi penuh,” ujarnya.

Eko Budiyanto mengakui penumpang baru dapat dilayani sampai di Stasiun Wojo. Untuk mengakes langsung ke bandara, masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan bus Damri. Perjalanan paling pagi dari Stasiun Wojo ke Yogyakarta sekitar pukul 05.00 dan paling malam pukul 21.45. Sedangkan perjalanan paling pagi dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Stasiun Wojo pukul 04.45 dan paling malam sekitar pukul 20.55. Jarak tempuh menggunakan kereta lebih singkat sekitar 40 menit meskipun berhenti di Stasiun Bandara Wates.

“Saat ini okupansi penumpang KA Bandara masih rendah tapi optimis setelah YIA beroperasi penuh akan mengalami peningkatan. Perjalanan kereta lebih nyaman dan waktu lebih singkat,” jelasnya.

Sementara Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati berharap perpindahan semua pelayanan bandara dapat berjalan lancar seperti yang sudah disampaikan di awal bahwa seluruh maskapai reguler kemudian dipindahkan di bandara YIA. Saat launching Tomira pihaknya bersama bupati sudah berkeliling diajak General Manager (GM) melihat sarana dan prasarana fasilitas YIA.

"Pak Pandu menyampaikan di Kulonprogo belum ada hotel yang representatif untuk yang awak penerbangan sehingga dibikinkan hotel di dalam bandara yang sementara ini ada 20 kamar," kata Akhid.

Kulonprogo ke depan, tandas Akhid, semua stake holder

harus mampu menangkap perpindahan YIA. Contoh pihaknya Jumat (6/3) mengundang Asisten dan Dirut PDAM dalam rangka mengetahui sejauh mana permintaannya terkait pengelolaan AirKu ditindaklanjuti.

"Karena Pak Pandu mengatakan, memenuhi permintaan saya dan Pak Hasto (saat itu) bahwa potensi yang ada di Kulonprogo dimanfaatkan sebesar-besarnya di YIA dan muaranya untuk kepentingan masyarakat," kata Akhid.

Akhid melihat adanya empat Tomira di YIA menunjukkan komitmen PT AP I terhadap kepentingan masyarakat lokal. "Kita sambut perpindahan bandara dengan semua telah siap, baik sektor industri, jasa, maupun pertanian. Dengan meningkatkan produk pertanian nanti bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan di bandara dan tentunya ke depan akan tumbuh hotel dan restoran di Kulonprogo dan membutuhkan produk lokal," ujarnya. (Asrul Sani/ Agussutata/ Widiastuti)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB