diy

Tak Sembarangan, Perubahan Trase untuk Percantik Jalan Tol Yogya

Minggu, 9 Februari 2020 | 14:10 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Desain pembangunan jalan tol Yogya-Solo mengalami perubahan trase. Perubahan ini terkait keberadaan Monumen Jogja Kembali (Monjali) yang tadinya 'elevated' atau melayang menjadi sejajar dengan tanah atau 'at grade'. Perubahan ini dengan pertimbangan estetika keberadaan jalan tol yang digunakan dalam jangka waktu lama.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Tol Yogya Solo Totok Wijayanto mengatakan, masih ada perbaikan trase kaitannya dengan Monjali yang tadi 'elevated' jadi 'at grade'. Hal ini dengan perhitungan estetika keberadaan jalan tol Yogya Solo.

"Jalan tol tidak hanya digunakan untuk setahun atau dua tahun tapi jangka waktu lama. Sehingga keberadaan jalan tol disinkronkan keberadaan underpass Kentungan, keberadaan 'at grade' nya jalan tol dan perempatan Kentungan. Supaya jalan tol ini tidak hanya sebagai transportasi tapi juga ada estetika yang bagus di jalan tol," jelas Totok baru-baru ini.

Menurut Totok, pembangunan jalan tol di DIY ini ada beberapa kaidah teknis yang harus disesuaikan. Seperti tidak boleh menabrak situs, candi, garis imajiner dan ketentuan lainnya. Totok menerangkan, panjang 'at grade' Kentungan ke Monjali sepanjang 1,5 hingga 1,8 km. Dan di sisi timur sepanjang 100-an meter. Dengan perubahan trase ini, bukan menjadi kendala. Hanya semata-mata untuk memperhitungkan estetika jalan tol. Hal ini memang bertentangan dengan teknis karena awalnya 'elevated' semua supaya bagus dan ini harus turun. "Jadi tidak hanya menurunkan saja tapi juga harus cantik," imbuh Totok.

Totok mengaku akan sekali melakukan pengecekan di Monjali untuk memastikan trase yang dilalui. Perubahan ini tentunya akan mempengaruhi lahan yang terdampak. Dalam sosialisasi di Tlogoadi ada 101 bidang dan sisanya lahan pertanian dan pekarangan. (Aha)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB