'On The Track', Pariwisata Kabupaten dan Kota Harus Saling Melengkapi dan Menguatkan

Photo Author
- Minggu, 14 Mei 2023 | 07:10 WIB
Pengurus Kagama DIY Suryadiman, Wakil Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta Hari Kusuma, Dosen FEB UMY Ahmad Ma'ruf, Perwakilan BRIN Bakti Wibawa,  Wakil Ketua Kafegama DIY Rudy Badrudin dan Dosen Ilmu Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta Sultan.
Pengurus Kagama DIY Suryadiman, Wakil Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta Hari Kusuma, Dosen FEB UMY Ahmad Ma'ruf, Perwakilan BRIN Bakti Wibawa, Wakil Ketua Kafegama DIY Rudy Badrudin dan Dosen Ilmu Ekonomi UPN Veteran Yogyakarta Sultan.

Krjogja.com - YOGYA - Secara umum capaian pengembangan dan pergerakan kepariwisataan DIY sudah 'on the track' dan mulai merata menyebar di seluruh kabupaten/kota se-DIY. Namun tetap diperlukan upaya dan dorongan agar pariwisata kabupaten/kota se-DIY bisa saling menguatkan dan melengkapi serta fokus pada potensi karakteristik masing-masing. Hal tersebut mampu memberikan warna yang berbeda dan menjadi kekuatan pariwisata di DIY. Kontribusi industri pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi DIY sangat diharapkan dan lebih ditingkatkan lagi kedepannya.


Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengatakan dari data BPS, jumlah wisatawan mencapai lebih dari 6,4 juta orang pada 2022 dengan konsep quality tourism dan bertumbuh jika dibandingkan dengan 2019.yang berkonsep mass tourism. Kontribusi pariwisata yang baru dilihat dari akomodasi dan makan minum juga sudah lebih dari 2019. Artinya tidak hanya jumlah tetapi kualitas kontribusi PDRB pada 2022 sudah melebihi 2019.


"Jika berbicara pariwisata yang berkualitas maka dilihat dari spending atau pengeluaran dan lama tinggal wisatawan yang bertambah pada 2022 lalu. Artinya daya beli wisatawan sudah baik sehingga kita terus berupaya meningkatkan kualitas produk. Yang menjadi 'prank' adalah prediksi jumlah pemudik sekitar 5,8 juta orang yang akan membanjiri di DIY. Realisasinya masih dihitung Dinas Perhubungan DIY," ujarnya dalam Ngobrol Santai bertema 'Ada Apa Dengan Pariwisata DIY?' di Yogyakarta, Sabtu (13/5/2023).


[crosslink_1]


Singgih mengatakan pihaknya berpikir positif yang bisa diambil dari libur Lebaran 2023, dengan realisasi pergerakan wisatawan mencapai 1,6 juta orang, spending mencapai Rp 1,2 juta per wisatawan dengan perkiraan perputaran uangnya Rp 1,98 triliun. Semangat quality tourism dan persebaran wisatawan di kabupaten/kota se-DIY terus dikembangkan sebagai suatu fenomena yang harus disikapi bersama.


"Beberapa persoalan muncul, seperti tarif parkir yang nuthuk, kejahatan jalanan dan lainnya yang pada akhirnya menjadi viral di dunia maya. Termasuk dibandingkan dengan daerah lain yang punya destinasi wisata baru yang berkembang. Pariwisata DIY ojo dibandingin (jangan dibandingkan) dengan daerah lainnya karena memiliki potensi dan daya dukung berbeda. Kita berkolaborasi bukan berkompetisi dan menjatuhkan. Kita tidak tutup mata, selalu berbenah diri mengembangkan quality tourism dan inklusi tourism serta desa wisata," tuturnya.


Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie menyebut industri pariwisata memandang saat ini merupakan momentum meningkatkan pariwisata DIY. Sejatinya industri pariwisata perlu adanya optimalisasi kolaborasi dalam pengembangan pariwisata yang adaptif maupun perubahan pola yang lebih dinamis. Pihaknya sekaligus meluruskan apa yang terjadi pada liburan lalu bukan karena volume yang turun tetap periode libur lebih panjang.


"Sekarang yang perlu kita pikirkan adalah pertumbuhan pariwisata di kabupaten/kota yang perlu disinkronkan agar tidak saling menenggelamkan satu sama lain. Namun yang perlu dimulai adalah menata market share sehingga segmentasi lebih jelas. Ini yang perlu kita koordinasikan bersama untuk menata ekosistem pariwisata di kabupaten/kota sehingga menjadi kekuatan DIY, lalu menguatkan jaringan serta menyadarkan industri pariwisata," paparnya


Anggota Tim Ahli ISEI Cabang Yogyakarta Fahmy Radhi melihat dari data yang disampaikan Dispar DIY, perkembangan pariwisata DIY mengalami rebound baik dari jumlah dan pembelanjaan wisatawan pada 2022 dibanding 2019. Capaian tersebut memang belum optimal dan masih bisa ditingkatkan lagi dengan status Yogyakarta sebagai destinasi wisata utama setelah Bali perlu dipertahankan.


"Pasar persaingan yang terbuka dan bebas membuat saling berebut sehingga cara lain dengan meningkatkan kualitas layanan pariwisata yang bisa meningkatkan kepuasan wisatawan, terlebih akan ada Jalan Tol. Tidak kalah penting adalah menghubungkan pariwisata dengan UMKM khususnya kerajinan supaya menciptakan pasar baru wisatawan bagi UMKM sehingga menjadi penopang PDRB yang berpengaruh kepada kesejahteraan rakyat termasuk mengurai kemiskinan," ungkap pengamat ekonomi dan Dosen UGM ini.


Ketua Pokdarwis Panembahan Gumregah Yogyakarta Y Sri Susilo mengatakan jika DIY akan mengoptimalkan kontribusi aktivitas pariwisata terhadap perekonomian terdapat beberapa hal yang harus disinergikan Pemda baik Provinsi dan Kabupaten/Kota), pelaku industri pariwisata dan pemangku kepentingan lainnya. Pertama, mewujudkan sinergitas paket wisata prioritas di kawasan Yogyakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar). Kedua, sinergitas juga harus dilakukan antar Kabupaten/Kota dalam mempromosikan paket wisata prioritas/andalan di DIY.


"Pelaku industri sebagai bagian dari ekosistem pariwisata harus menjaga dan meningkatkan citra DIY sebagai salah daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Dengan demikian ke depan kasus harga makanan dan parkir yang dianggap kemahalan tidak terulang lagi. Wisatawan yang datang harus terjamin keamanan dan kenyamanannya," imbuh Dosen FBE UAJY dan Pengurus Kadin DIY ini.


Dosen Fakultas Bisnis UKDW Purnawan Hardianto menyampaikan kekuatan pariwisata DIY yakni banyak macam destinasi ragamnya dan didominasi wisatawan domestik sehingga cepat recovery pariwisata pasca pandemi dibandingkan Bali yang mengandalkan wisatawan mancanegara.(wisman)


"Saya kira ini modal besar bagi Pak Singgih karena wisatawan itu datang dengan sendirinya. Yang menjadi catatan dan banyak dikeluhkan wisatawan terutama wisman adalah infrastruktur terutama transportasi," tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X