Semester Pertama 2022, Telkom Raup Pendapatan Rp72 Triliun

Photo Author
- Selasa, 2 Agustus 2022 | 12:05 WIB
Ilustrasi petugas Telkom (Foto : Istimewa)
Ilustrasi petugas Telkom (Foto : Istimewa)

Hingga akhir Juni 2022 IndiHome melayani 8,9 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu ARPU IndiHome juga kian stabil di kisaran Rp270 ribu. IndiHome terus melakukan pengayaan konten melalui adanya paket bundling IndiHome Netflix.

Dengan layanan yang menjangkau hingga 499 dari total 514 IKK di Indonesia, IndiHome berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan masyarakat digital.

Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp43,6 triliun. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Juni 2022 mencapai 169,7 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 119,3 juta pelanggan, yang mendorong lalu lintas data tumbuh 21,4% dari periode yang sama tahun lalu.

Demi mengembangkan infrastruktur yang mendukung bisnis digital, Telkomsel telah memiliki 154.000 unit BTS 4G dan secara bertahap membangun BTS 5G. Total BTS yang dimiliki Telkomsel hingga akhir semester pertama 2022 mencapai 255.107 unit atau tumbuh 7,5% YoY di mana 204.908 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G.

Selanjutnya Telkomsel terus memperkuat kapabilitasnya di bisnis digital melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital (dengan identitas brand perusahaan: INDICO). Pada Mei 2022, layanan aplikasi Kuncie milik Indico bersama Google meluncurkan Gapura Digital dan modul belajar Google Primer.

Hingga Juni 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp8,7 triliun, di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.

Telkom terus memperkuat kapabilitasnya di bisnis cloud, termasuk dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi global. Sementara itu segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp7,9 triliun atau tumbuh 14,6% YoY.

Telkom terus mengembangkan infrastruktur tidak hanya di domestik tapi juga internasional, seperti turut serta dalam konsorsium pembangunan sistem komunikasi kabel laut Bifrost dan SEA-ME-WE 6 (South East Asia - Middle East - West Europe 6) yang diperkirakan selesai pada 2024 dan 2025.

Melalui anak usahanya, Telin, Telkom memiliki sistem komunikasi kabel laut sepanjang 222.260 km yang menghubungkan infrastruktur domestik ke luar negeri, termasuk menuju Eropa dan Amerika Serikat.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp3,7 triliun atau tumbuh 15,5% YoY dengan EBITDA dan laba bersih tumbuh 16,6% dan 27,2%.

Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,5% dan 23,9%, sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan value untuk shareholder.

Sejalan dengan kinerja keuangan, jumlah kolokasi dan tenant Mitratel mengalami pertumbuhan sebesar 13,8% dan 20,3% YoY. Mitratel juga mengembangkan bisnis Fiber-to-the-Tower sebagai bagian dari strategi menjadi perusahaan infrastruktur digital.

Saat ini, Telkom tengah melakukan proses konsolidasi tower di mana Mitratel akan kembali mengambil alih tower milik Telkomsel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X