Krjogja.com - CILACAP - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengklaim telah dapat menekan impor BBM, melalui program peningkatan provitabilitas pada sejumlah kilang minyaknya yang tersebar sejumlah wilayah di Indonesia.
Salah satunya BBM jenis solar dan avtur yang produksinya mengalami peningkatan sejak program tersebut digulirkan.
"Produk-produk gasolin, solar dan avtur yang selama ini masih impor, Alhamdulillah produk avtur dan solar sudah tidak ada impor, "ujar Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia di Cilacap, Kamis (9/1/2025).
Menurutnya, upaya tersebut dicapai terkait dengan peningkatan produksi kilang dengan inovasinya.
Baca Juga: Terjerat UU Perbankan dan Penggelapan Dana Nasabah, Ketua Kospin PAS Dituntut 10 Tahun
"Tugas kami sekarang adalah mengingkatkan produksi gasolin yang masih impor,"lanjutnya.
Dijelaskan, dari upaya peningkatan produksi kilang itu kini meningkat kinerja operasionalnya dan meningkatkan produk dari sekitar 61 menjadi 90-an.
"Kurang lebih 28 sampai 29% peningkatannya,"jelasnya.
Bahkan margin sekitar kumulatif dari Mei sampai Desember 2024 kurang lebih mencapai Rp 480 miliar.
Marjin tersebut merupakan perhitungan yang dihitung dari kegiatan tersebut, kendati sesungguhnya banyak multiplayer efek dari kegiatan-kegiatan seperti itu memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi BBM.
Baca Juga: Berusia Hampir 118 Tahun, Biarawati ini Jadi Perempuan Tertua di Dunia
Dalam peningkatan produksi solar peningkatan produksi Marine oil dengan kualitas yang sangat bagus, karena kandungan sulfur kurang lebih 0,35 versus 0,5% berdasarkan Imo tahun 2020, sehingga produk-produk KPI dinyatakan memenuhi produk.
"Kami challenge untuk tinggal berhenti di sini saja karena tahun 2025, tahun penuh tantangan,"katanya.
Karena ada kegiatan-kegiatan yang bersifat perbaikan peralatan dan juga mempunyai potensi ditingkatkan.
Dalam program yang bisa meningkatkan profit stabilitas dan peningkatan kinerja operasi, tentunya diupayakan untuk menurunkan impor produk-produk gasoli yang selama ini masih impor.