Dukung Produktivitas Petani, Herbisida Padi Terbaru Diluncurkan

Photo Author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 09:35 WIB
Para petani hadiri peluncuran TOPMOST.  (Foto : Istimewa)
Para petani hadiri peluncuran TOPMOST. (Foto : Istimewa)

Krjogja.com - JAKARTA - Syngenta Indonesia meluncurkan TOPMOST, herbisida selektif yang dirancang untuk membantu petani mengendalikan gulma pada tanaman padi secara efektif.

Acara peluncuran diadakan di tiga Learning Development Center Syngenta yang berada di tiga lokasi yaitu Jember (18 Januari), Solo (22 Januari), dan Karawang (25 Januari).

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 1800 petani padi ini menandai langkah penting dalam upaya mendukung petani dan pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia.

"TOPMOST bukan sekadar produk baru, tapi merupakan komitmen kami terhadap peningkatan produktivitas padi nasional," ujar Lianasari Sutjokro, Senior Brand Manager Herbicides Seedcare Biostimulant Syngenta Indonesia.

Baca Juga: Kraton Yogyakarta Gelar Labuhan Merapi, Juru Kunci Ceritakan Makna Ubarampe untuk Jauhkan Marabahaya

Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat (31/1/2025) ia menjelaskan, inovasi untuk Produktivitas Padi TOPMOST 30/300 OD dengan kombinasi bahan aktif Cyhalofop-butyl dan Ethoxysulfuron. Hal ini menawarkan solusi komprehensif untuk mengendalikan gulma daun sempit, daun lebar, dan teki-tekian.

Keberadaan gulma tersebut, menurut Lianasari, sangat merugikan petani karena dapat memengaruhi hasil panen. Dengan dosis 1 liter per hektare, produk baru ini dapat diaplikasikan saat tanaman padi berumur 12-18 hari setelah tanam (HST) atau saat gulma memiliki 3-5 helai daun.

Saat aplikasi pastikan lahan dalam kondisi macak-macak (lembap dan tidak tergenang). Dengan mengikuti panduan penggunaan dan dosis rekomendasi, TOPMOST menjadi solusi bagi kebutuhan petani akan herbisida yang efektif dan efisien.

Petani padi dan palawija dari Subang, H Masduki pada kesempatan ini mengatakan, pihaknya sudah membuktikan keunggulan TOPMOST. "Dengan pemakaian satu kali, gulma bersih sampai menjelang panen. Selain itu, tanaman padi tidak menjadi toksik (muncul daun merah dan keriting)," tuturnya.

Baca Juga: Yogya Hujan Ringan Hari Ini, BMKG: Sejumlah Kota di Indonesia Diprakirakan Berawan dan Hujan

Sehubungan hal itu. Suhendro, Marketing Head Syngenta Indonesia berharap produknya menjadi pilihan petani karena merupakan herbisida purna tumbuh dengan harga ekonomis.

Hal ini dipertegas drh. Nani Dwi Astuti, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang hadir mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang.

Ia mengatakan, Presiden Prabowo telah mencanangkan swasembada pangan, terutama beras. Namun tantangannya luas lahan semakin berkurang karena peruntukan di luar pertanian.

"Nah, dengan penggunaan teknologi ini diharapkan produksi padi dapat meningkat pesat dan mencegah terjadinya impor beras,” pungkasnya. (Ful)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X