ekonomi

Optimalisasi Penyaluran Dana, Bank BPD DIY Masih Andalkan Pangsa Pasar UMKM

Senin, 24 Agustus 2020 | 20:20 WIB
Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad.

YOGYA, KRJOGJA.com - Bank BPD DIY siap mengoptimalkan penyaluran kredit yang berasal dari alokasi dana penempatan pemerintah sebesar Rp 1 triliun dengan penuh kehati-hatian dan membidik debitur atau nasabah lama maupun nasabah baru serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui pemulihan ekonomi DIY.

Strategi penyaluran penempatan uang negara tersebut membidik segmen sektor usaha mikro, sektor usaha menengah hingga sektor usaha super mikro dengan pangsa pasar paling besar adalah UMKM. Pihaknya telah melakukan pemetaan atau mapping penyaluran kredit dengan bunga murah tersebut sehingga optimis penyaluran kredit maupun Dana Pihak Ketiga (DPK)-nya akan bertumbuh.

Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan Bank BPD DIY memang mengajukan sebagai bank mitra untuk penempatan dana pemerintah periode II 2020 di luar bank-bank yang sudah cukup besar. Kucuran dana penempatan pemerintah sebesar Rp 1 triliun tersebut telah diterima Bank BPD DIY pada 14 Agustus 2020 lalu sebagai wujud kepercayaan pemerintah pusat kepada Bank BPD DIY karena memiliki tingkat kesehatan didukung kinerjanya yang sangat bagus.

"Dana Rp 1 triliun itu tidak mungkin kita simpan, justru malah menjadi beban jadi Bank BPD DIY segera menyalurkannya kepada UMKM maupun nasabah. Hal ini dalam rangka berkontribusi pemulihan ekonomi nasional khususnya pemulihan ekonomi DIY," ujar Santoso dalam dalam bincang Editorial bersama jurnalis KR Seri 2 di channel Youtube Kedaulatan Rakyat TV https://www.youtube.com/watch?v=z1jGNHFDH48, Senin (24/8/2020).

Santoso menyampaikan strategi penyaluran dana penempatan pemerintah ini diantaranya untuk kredit sektor mikro dengan memanfaatkan jaringan Bank BPD DIY hingga seluruh kecamatan melalui cabang pembantu. Pihaknya telah memotret dan memetakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di level kecamatan di seluruh DIY.

"Hampir seluruh kecamatan di DIY perekonomiannya tumbuh didukung potensi pariwisata dan potensi UMKM-nya sehingga melalui kantor cabang pembantu, Bank BPD DIY berperan menyalurkan kredit kepada UMKM. Kami juga mengucurkan kredit-kredit bagi sektor menengah namun dengan sangat berhati-hati karena mereka sebelumnya sempat pingsan terdampak pandemi Covid-19, seperti industri pariwisata di DIY yang tiarap dan mati suri sejak Maret hingga Juni 2020 lalu," katanya.

Menurut Santoso, geliat aktivitas ekonomi di DIY sudah tampak dengan okupansi perhotelan yang mulai terisi, kepadatan kendaraan sudah terjadi, tempat wisata dipadati pengunjung dan sebagainya. Hal ini ditangkap Bank BPD DIY dengan melakukan mapping sebelumnya untuk membidik segmen yang akan dikucurkan kredit tersebut. Bank BPD DIY mempunyai pangsa pasar sasaran kredit paling besar adalah UMKM dengan hampir 50 persen kredit produktif dengan multiplier effect besar yang 70 persennya UMKM.

"Pangsa pasar UMKM inilah menjadi modal utama Bank BPD DIY dalam penyaluran pembiayaan. Kredit Rp 1 triliun ini pun dapat dimanfaatkan untuk sektor konsumsi, karena sektor konsumsi inilah yang mendukung pertumbuhan ekonomi seperti perumahan, kepemilikan kendaraan, konsumsi rumah tangga (kepemilikan barang elektronik) dan sebagainya," imbuhnya.

Alokasi dana penempatan pemerintah yang masuk ke Bank BPD DIY ini mempunyai bunga murah sehingga pihaknya melakukan refresh bunga yang diberikan kepada nasabah. Nasabah-nasabah baik Bank BPD DIY yang akan diberikan apresiasi dengan stimulus-stimulus tertentu salah satunya berupa subsidi bunga.

"Kami akan meluncurkan kredit murah kepada sektor usaha super mikro di basis masyarakat paling bawah. Diharapkan semua skema penyaluran kredit penempatan dana pemerintah ini dapat berkontribusi mengerem kontraksi pertumbuhan ekonomi di DIY kedepannya, mengingat sebelumnya pertumbuhan ekonomi DIY Triwulan II 2020 di angka -6,74 persen," jelas Santoso.

Ekonomi mikro di DIY mulai dari level kecamatan hingga pedesaan mulai tumbuh, sehingga Bank BPD DIY optimis akan mampu menjawab tantangan dari pemerintah pusat guna menyalurkan kredit dalam rangka pemulihan ekonomi nasional melalui pemulihan ekonomi DIY. Bank BPD DIY sebagai apex bank atau bank pengayom ikut berperan menjaga likuiditas BPR baik melalui asosiasi Perbarindo DIY maupun per BPR.

"Bank BPD DIY juga menyalurkan kredit-kredit murah kepada BPR sebagai ujung tombak pelayanan permodalan kepada UMKM guna pemulihan ekonomi. Sektor keuangan di luar BPR juga akan kami sasar diantaranya koperasi-koperasi yang sehat, sarana modal ventura dan sebagainya sebab mereka pun menyasar kredit super mikro di DIY," terangnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB