ekonomi

Heboh Air Pegunungan atau Air Tanah? Inilah 5 Fakta tentang Sumber Air AQUA

Kamis, 23 Oktober 2025 | 16:39 WIB
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - Belakangan ini ramai di media sosial, klaim “air pegunungan” dari merek AQUA kembali diperdebatkan. Padahal secara ilmiah, sumber air yang digunakan memang berasal dari kawasan pegunungan — hanya saja diambil dari lapisan dalam untuk menjaga kemurniannya.

Beberapa hari terakhir, perbincangan tentang sumber air AQUA memanas di media sosial seputar klaim “air pegunungan” yang digunakan dalam iklan AQUA. Menurut mereka, air yang diambil melalui pengeboran bukanlah air pegunungan, melainkan air tanah.

Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Para ahli hidrogeologi menjelaskan bahwa air tanah dalam di kawasan pegunungan justru merupakan bagian dari sistem air pegunungan yang terlindung secara alami.

Berikut lima fakta ilmiah tentang sumber air AQUA yang kerap disalahpahami publik.

Baca Juga: Renewable Energy Certificate (REC) dinilai sebagai instrumen penting dalam mendorong transisi energi bersih

1. Air AQUA Berasal dari Kawasan Pegunungan, Bukan dari Air Permukaan

Pabrik-pabrik AQUA dibangun di kawasan pegunungan yang memiliki cadangan air tanah dalam (deep groundwater) berkualitas tinggi.
Air ini tidak diambil dari sungai, danau, atau mata air terbuka — melainkan dari lapisan batuan dalam yang terlindung dari cemaran permukaan.

Lapisan batuan di pegunungan berfungsi seperti filter alami. Air yang disimpan di dalamnya merupakan hasil penyaringan dari air hujan yang meresap perlahan selama puluhan tahun.

Dengan kata lain, meskipun diambil bukan langsung dari permukaan, secara ilmiah air tersebut tetap memiliki karakteristik air pegunungan — jernih, seimbang, dan stabil secara mineral.

2. Air Permukaan Pegunungan Bisa Terpapar Cemaran

Air dari sumber terbuka di pegunungan memang tampak bersih, namun berisiko tinggi terpapar pencemar dari aktivitas manusia.

Baca Juga: Terima Lapwas Triwulan III, Menag Minta Itjen Perkuat Fungsi Early Warning

Ahli hidrogeologi menjelaskan bahwa air permukaan dapat mengandung sisa pestisida dari lahan pertanian, limbah rumah tangga, atau bahkan kotoran hewan.

Selain itu, air permukaan sering kali bersinggungan dengan sumber air publik seperti irigasi dan kebutuhan domestik warga sekitar, sehingga tidak bisa dijadikan bahan baku air minum dalam kemasan tanpa perlindungan tambahan.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB