ekonomi

Kopdes Merah Putih Desa Aeng Batu-Batu, Membangun Harapan dan Kesejahteraan

Senin, 17 November 2025 | 12:20 WIB
Koperasi Desa Aeng Batu-Batu (Dok. Humas Kemenkop)

Kini, gerai sembako telah mencatat omzet sekitar Rp400 juta. Selain Gerai Sembako, klinik kesehatan juga ternyata menjadi primadona bagi masyarakat desa. Karena posisinya dekat dengan rumah warga dengan layanan terjangkau, masyarakat desa memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Kongres Rohis Nasional I 2025 Ditutup, Terpilih Presiden Rohis Indonesia Pertama dan Arah Baru Pembinaan Pelajar Muslim.

“Kami sudah buka tiga poli, yaitu poli umum, gigi, dan ibu-anak. Saat ini yang berjalan penuh baru dua, tapi insyaallah dengan dukungan bantuan peralatan, semuanya bisa optimal,” tambah Wahyudin dengan penuh keyakinan. Secara total Koperasi Merah Putih Desa Aeng Batu- Batu memiliki 10 gerai yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Syariah, Gerai Sembako, Pangkalan Gas, Mandiri Agen, Agen Pos, Klinik Kesehatan, Apotek, Cafe Merah Putih, Gudang dan Toko Saprodi (Sarana, Prasarana, Alat Produksi).

Ke depan pengurus berencana menambah tiga unit bisnis baru yaitu Pabrik es karena dibutuhkan untuk hasil tangkapan perikanan oleh nelayan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan pengadaan kapal perikanan yang difasilitasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dengan potensi desa yang cukup lengkap yaitu laut, pantai, tambak, perkebunan, pertanian hingga peternakan akan dioptimalkan oleh koperasi sebagai aset agar mampu mendatangkan cuan bagi masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan semua visi, misi tersebut, Wahyudin berharap agar pemerintah melalui Bank Himbara dapat segera mengucurkan dukungan pembiayaan untuk menambah modal kerja bagi Koperasi. Ia sangat yakin bahwa seluruh target jangka pendek, menengah dan panjang dapat tercapai dengan dukungan semua pihak.

"Kami sudah menyusun proposal bisnis yang lengkap untuk semua unit usaha termasuk proposal bisnis untuk unit bisnis yang nanti akan kami tambahkan," tutupnya dengan penuh harap.

Baca Juga: Indonesia Dinilai Belum Serius Wujudkan Keadilan Iklim di COP30

Salah satunya Ratu (52 tahun), seorang warga Desa Aeng Batu-Batu, bercerita bagaimana kehidupannya kini jauh lebih mudah terutama untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti sembako dan barang-barang subsidi dari pemerintah.

“Setelah ada koperasi desa Merah Putih sangat membantu, apalagi di gerai ada bahan pokok yang lebih murah dibanding warung di luar,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Bagi Ratu, harga minyak, gula, beras, hingga gas LPG di gerai koperasi benar-benar meringankan beban rumah tangganya. Ia bisa berhemat tanpa harus jauh-jauh mencari tempat belanja dengan harga yang lebih murah.

Harapannya, gerai sembako koperasi bisa menyediakan lebih banyak komoditas, sehingga masyarakat semakin betah berbelanja di sana.

Tidak hanya kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan berupa apotik dan klinik desa juga sangat membantunya.

“Kalau lagi sakit, kami lebih dekat untuk periksa kesehatan. Lebih murah, lebih mudah diakses,” ucapnya sambil tersenyum lega.

Kisah Ratu ini mewakili suara banyak warga yang merasakan langsung manfaat Kopdes Merah Putih.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB