krjogja.com - YOGYA - Dalam upaya mewujudkan visi besar menuju Jogja pusat fashion dunia digelar Program Fashion Young Entrepreneur Academy. Inkubasi yang akan berlangsung dari Agustus hingga November 2023. Kolaborasi Jogja Fashion Dunia (JFD) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY
"Fokus taktis, Jogja Fashion Dunia berkomitmen memunculkan brand fashion nasional dan internasional, melahirkan brand dengan pemilik dari generasi milenial, meningkatkan ekspor produk-produk fashion, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan ekosistem linkage antara industri dan desainer," ungkap Kepala Disperindag DIY Ir Syam Arjayanti, MPA Rabu (9/8/2023) di Kepatihan saat Opening Ceremony Program Inkubaso Bisnis JFD.
Program Inkubasi Fashionpreneur Jogja diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri fashion di Yogya dan sekitarnya. "Dengan memanfaatkan potensi DIY untuk menciptakan peluang bisnis baru, meningkatkan produksi lokal, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Keberhasilan inisiatif ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi perekonomian dan pariwisata di Yogyakarta. Bakal menarik wisatawan berkunjung dan mengeksplorasi kekayaan budaya, berbelanja produk fashion kreatif, dan berpartisipasi dalam acara-acara fashion yang diadakan," ungkapnya
Sedang Ketua Program Inkubasi JFD Lia Mustafa menyebutkan sejak bulan Juni dan Juli 2023, proses kurasi telah berlangsung dengan antusiasme besar, menarik 126 pendaftar berbakat dan berkualitas. "Dari jumlah tersebut, terpilihlah 25 peserta yang akan menjadi bagian dari perjalanan inspiratif dalam Inkubasi Fashionpreneur Jogja," jelasnya dalam talkshow usai pembukaan
Di depan para peserta terpilih, dewan kurator, serta perwakilan dari Dekranasda DIY dan Kadin DIY, juga tampil narasumber lainnya Wakil Ketua Kadin DIY Robby Kusumaharta dan entrepreneur sukses, owner Tas Dowa Delia Murwihartini dengan moserator Martha Sasongko. "Inkubasi akan dilaksanakan secara online maupun offline, menghadirkan berbagai pembicaraan menarik," jelas Lia.
Juga ada workshop, dan kegiatan kolaboratif guna mengasah keterampilan dan wawasan para fashionpreneur dalam menghadapi dinamika industri mode. "JFD berharap melalui Inkubasi ini, para peserta akan mendorong terobosan-terobosan kreatif yang menjadi lokomotif perubahan positif bagi industri fashion di Yogyakarta," tegasnya
Disebutkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X memiliki harapan Jogja bisa menjadi salah satu pusat fashion dunia yang berjatidiri dalam rangka meningkatkan pertumbuhan industri fashion di DIY dan sekitarnya. "Selaras dengan harapan Gubernur, Ketua Tim JFD Muhammad Karim menjelaskan inisiatif ini bertujuan membangun ekosistem bisnis sektor fashion dari hulu sampai hilir, dengan sinergi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi," ujarnya.
Sementara Delia menyampaikan jatuh bangun upaya dirinya membangun brand Dowa yang lebih dulu dikenal di pasar luar negeri, sebelum pasar lokal. "Awalnya saya melihat banyak teman saya usai kuliah berburu kerja. Namun dengan melihat potensi Yogya dengan kerajinannya, khususnya tas saya melihat bisa masuk pasar luar negeri," ucap Delia yang memulai usaha 1989.
Delia kemudian mencoba mengemas kerajinan tas dengan brad Dowa, dengan katalog dan pameran di luar negeri yang ternyata disambut baik bahkan hingga antri. "Namun di awal bisnis saya juga pernah tertipu sindikat internasional dengam LC abal-abal hingga mendapat tagihan 50.000 USD yang harus saya bayar. Namun tidak menyurutkan semangat untuk terus berbisnis, dengan menjaga dan memperluas jaringan," jelasnya. (Vin)