Brand Lokal Jogja Farah Button Melenggang di Spotlight Culture Jakarta, Mix and Match Betawi-Jawa

Photo Author
- Rabu, 22 November 2023 | 08:15 WIB



Krjogja.com - YOGYA - Farah Button, brand fashion lokal asal Yogyakarta menjadi salah satu yang tampil di perhelatan fashion show Spotlight Culture: Then And Now 2023 di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, akhir pekan lalu. Brand yang digawangi Sutardi ini menampilkan tema Bangsawan Kampung dengan mengangkat kain tradisional.

Sutardi, desainer Farah Button mengungkap ia memilih mengangkat tema Bangsawan Kampung untuk koleksi berbahan wastra atau kain tradisional. Sutardi membawa misi, memperkenalkan lebih jauh semangat bahan-bahan wastra dari daerah yang bisa diubah menjadi eksklusif dan elegan.

"Tema ini juga bisa menggambarkan bahwa yang membuat bahan-bahan pakaian ini adalah ibu-ibu di perkampungan dan yang memakainya para pejabat. Kebetulan saya berkolaborasi dengan para ibu di satu kampung di Yogyakarta, dan luar biasa sekali hasilnya," ungkap Sutardi ketika berbincang, Selasa (21/11/2023) malam.

Baca Juga: 'Matchgazine' Korannya PSIM Dibagi Gratis Tiap Laga Kandang, Siapa Sih Pencetusnya?

Sebagian motif tenun ikat didesain langsung oleh Sutardi di mana ia terinspirasi dari perpaduan gaya Betawi dan Jawa. Sutardi menyebut karyanya dengan motif pucuk junjung.

Betawi dikenal memiliki motif pucuk rebung, sementara Jawa memiliki junjung drajat. Ia mengkombinasikan dua motif tersebut menjadi satu dan dalam bentuk tenun.

“Ini belum pernah ada dalam bentuk tenun dan pengerjaannya memiliki tingkat kesulitan yang luar biasa. Untuk pembuatan bahan sepanjang 100 meter memakan waktu dua bulan. Proses jahitnya yang kilat, dua minggu jadi dan saya bawa ke Jakarta," sambung desainer yang pernah tidur di POM Bensin saat datang pertama ke Jogja ini.

Untuk pembuatan pola dan menjahit, Sutardi juga turun tangan langsung melihat setiap detail. Pengaplikasian wastra dalam koleksi Farah Button sendiri menjadi yang kedua kali setelah event Jogja Fashion Week 2023 beberapa waktu lalu.

Lewat wastra, Farah Button ini turut andil melestarikan budaya Indonesia, termasuk go international. Kain tenun yang digunakan juga tidak asal-asalan. Sutardi memprioritaskan tenun yang halus, lembut dan nyaman tidak panas. (Fxh)



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bangkitnya Kebaya Menjadi Fashion Terkini

Jumat, 21 November 2025 | 21:45 WIB
X