KRjogja.com - YOGYA - Jogja Fashion Dunia, sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan menjadikan Jogja sebagai pusat fashion dunia, terus memperluas jejaknya di kancah internasional. Berfokus pada craft fashion yang memadukan nilai budaya dengan inovasi, gerakan ini berkomitmen untuk mengeksplorasi potensi lokal, termasuk wastra (kain tradisional), kerajinan, sentra industri DIY, dan budaya, sembari mengangkat Jogja ke tingkat global.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, memiliki visi besar agar Jogja menjadi salah satu pusat fashion dunia yang berakar kuat pada budaya Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan industri fashion di DIY dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Kegiatan Jogja Fashion Dunia September dan Oktober 2024
1. Misi Dagang ke Brussel dan Paris (23-26 September 2024)
Dalam rangka memperluas peluang kerja sama internasional, tim Jogja Fashion Dunia diwakili oleh Iffah M Dewi, Sekretaris JFD, dan desainer dari Sogan Batik Rejodani, bersama Pemda DIY, menggelar misi dagang ke Brussel. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan craft fashion Jogja ke pasar global dan memperkuat jaringan dengan atase perdagangan di Paris. Ir. Syam Arjayanti, M.P.A., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk menempatkan Jogja di peta fashion dunia.
Produk yang ditampilkan pada misi dagang ini meliputi Prajaneco, Kemayu Jewelry, Jeate Jewelry, Philip, Keewa Shoes, dan Oak Leather. Penjualan sampel mencapai Rp 11.000.000, serta berhasil menjalin kontak dengan pembeli baru dan stakeholder fashion yang bermanfaat bagi pengembangan industri di Eropa.
2. Partisipasi di Jakarta Muslim Fashion Week (9-12 Oktober 2024)
Para desainer dari Jogja, antara lain Sugeng Waskito, Dewi Roesdji, Susi Haryanti, Erwin Yuniarti, Heru Fahrurroji, Dina Rosaria, Turin Damayanti, Afif Syakur, Matius Indarto, Mizani, Philip, dan Lia Mustafa, turut serta dalam Jakarta Muslim Fashion Week 2024 di ICE BSD Tangerang. Dalam acara ini, diadakan fashion show dan pameran dengan total penjualan sebesar Rp 51.195.500. Partisipasi ini bertujuan untuk meningkatkan eksposur produk fashion lokal, membuka peluang bisnis baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi DIY.
“Kesempatan ini memperkuat posisi Jogja sebagai rumah bagi desainer kreatif yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ujar Syam Arjayanti.
3. Festival Batik di Jogja City Mall (18-20 Oktober 2024)
Pada Festival Batik ini, Jogja Fashion Dunia diwakili oleh IKM Anantari dan Aishwarya, menggaungkan keunggulan batik sebagai bagian integral dari craft fashion. Bersama dengan Industri Kecil Menengah (IKM) batik, gerakan ini menegaskan bahwa batik Jogja memiliki potensi besar sebagai ikon fashion global. Festival ini tidak hanya menjadi perayaan batik, tetapi juga sebagai platform untuk memperkenalkan kekuatan industri kerajinan lokal kepada dunia.
Harapan Jogja Fashion Dunia ke Depan
Dengan semakin berkembangnya industri fashion di Jogja, gerakan Jogja Fashion Dunia optimis dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi kreatif lokal dan membawa nama baik Indonesia ke kancah internasional. Melalui berbagai kegiatan di tingkat nasional dan internasional, Jogja Fashion Dunia terus memperkuat posisinya sebagai pusat craft fashion yang memiliki daya saing global.
Gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya melalui fashion, sambil terus mengembangkan inovasi baru yang relevan dengan tren global. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, desainer, akademisi, pelaku industri, dan seluruh stakeholder fashion, Jogja siap mengukuhkan dirinya sebagai pusat fashion dunia yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.(*)