“Tidaklah anak Adam mengisi wadah yang lebih buruk daripada perutnya.” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Al- ImÄm At-Tirmidzi)
Adapun maksud dari hadis ini menjelaskan bahwasanya seorang Muslim hendaknya tidak makan dengan sekenyang-kenyangnya, akan tetapi hendaknya dia makan sesuai dengan kebutuhannya.
Jadi demikian kebiasaan Nabi Muhammad SAW ketika sahur dan berbuka. Hal yang penting untuk ditekankan ketika berbuka adalah makan secukupnya saja untuk membatalkan puasa. Oleh karena itu, ketika berbuka Nabi Muhammad SAW hanya makan kurma dan minum beberapa teguk air putih saja. Adapun jika Rasulullah SAW makan lagi, hal itu dilakukan setelah menunaikan shalat maghrib untuk menambah kebutuhan nutrisi.
Meski kurma dan air putih disebut oleh Rasulullah SAW sebagai menu sahur dan buka puasa terbaik, Rasulullah SAW tetap mengonsumsi jenis makanan lain, terutama jenis sayur dan buah. Dengan kata lain, Nabi Muhammad SAW pun juga memenuhi kebutuhan nutrisi. (*)