hikmah-ramadhan

Awal Bulan Syawal Kenapa Kita Bertakbir?

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:50 WIB
Salat Idul Fitri di Kota Yogya (Dok: KRjogja.com)

KRjogja.com - MULA bulan Syawal selalu identik dengan gema takbir yang menggema di masjid, mushalla, dan rumah-rumah umat Islam. Namun, tidak semua orang memahami alasan utama mengapa umat Islam disyariatkan bertakbir pada saat Idul Fitri.

Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan secara rinci tentang perintah takbir saat awal Syawal dalam kajian yang sering ia sampaikan. UAH menegaskan, perintah bertakbir saat Idul Fitri bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur'an.

Dalam penjelasannya, UAH menyebutkan bahwa landasan utama mengapa umat Islam bertakbir pada awal Syawal tercantum jelas dalam Al-Baqarah ayat 185. Ayat ini menjadi dalil kuat yang menunjukkan perintah Allah agar umat Islam bertakbir setelah menyelesaikan puasa Ramadhan.

“Kenapa kita bertakbir di awal Syawal? Jawabannya ada dalam Al-Baqarah ayat 185,” tegas UAH saat menjelaskan dalam kajian tersebut.

Baca Juga: Indonesia Siap Beri Bantuan untuk Masyarakat Myanmar dan Thailand Terdampak Gempa

Dalam tayangan yang dirangkum dari kanal YouTube @amalbunda, UAH menguraikan isi dari ayat tersebut secara lengkap, menunjukkan bahwa takbir merupakan bagian dari wujud syukur setelah menjalani Ramadhan.

Adapun bunyi lengkap ayat yang dijelaskan UAH adalah:

مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥
syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au ‘alâ safarin fa ‘iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-‘usra wa litukmilul-‘iddata wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Baca Juga: Gema Takbir Jogja Meriah Usung Tema Lingkungan, Pelataran Masjid Kauman Hingga Nol Kilometer Semarak

UAH menjelaskan, ayat tersebut menyiratkan bahwa takbir di awal Syawal merupakan bentuk perintah agar umat Islam bersyukur atas hidayah yang telah diberikan oleh Allah melalui pelatihan Ramadhan.

Menurut UAH, takbir yang dimaksud bukan hanya sebatas ucapan lisan semata, namun harus meresap dalam hati dan melahirkan rasa syukur yang tulus karena telah dibimbing menjadi lebih baik setelah Ramadhan.

“Takbir itu bukan hanya lafaz Allahu Akbar, tapi harus sampai ke hati, menjadi bentuk syukur karena kita sudah dibimbing selama Ramadhan,” ujar UAH dalam penjelasannya.

UAH melanjutkan bahwa Ramadhan bukan sekadar latihan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga pelatihan spiritual yang mendidik umat Islam menjadi pribadi yang lebih baik.

Halaman:

Tags

Terkini

Awal Bulan Syawal Kenapa Kita Bertakbir?

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:50 WIB

11 Negara Ini Rayakan Idul Fitri 2025 Hari Ini

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:10 WIB

Sinergi 3 Masjid Kuatkan Umat

Selasa, 18 Maret 2025 | 22:55 WIB

Ini 5 Kategori Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Jumat, 7 Maret 2025 | 19:50 WIB

Nih Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:59 WIB

Awal Ramadan 2025 di 8 Negara Ini Mulai 2 Maret

Minggu, 2 Maret 2025 | 13:23 WIB