KHOTBAH Jumat yang disampaikan khotib pada sholat Jumat di Masjid Besar Aloon-aloon Kauman Semarang pada Jumat (17/8/1945) terpaksa harus dihentikan bala tentara Jepang yang datang setelah mendengar adanya kabar Proklamasi Kemerdekaan RI yang disisipkan dalam khotbah.
Para tentara Jepang tersebut langsung bergegas mendatangi masjid yang tak jauh dari Pasar Johar Semarang, lantaran mendengar materi khotbah dari siaran Radio Semarang Hoso Kyoku.
KH Khamad Maksum, Ketua Yayasan Masjid Agung Kauman, Selasa (16/8/2022) menjelaskan apa yang pernah dikisahkan oleh para sesepuh Masjid Kauman Semarang.
"Saya kalau mengenang kisah para sesepuh kami selalu terharu. Bagaimana dulu kita pernah dibuat mencekam saat kedatangan tentara Jepang. Saat itu khatib sedang mengumumkan kabar proklamasi, tapi ketika belum selesai , tentara Jepang langsung datang dan memutus siaran langsung. Saat itu juga suasana langsung mencekam. Tapi untungnya Jepang datang saat informasi kemerdekaan sudah selesai disampaikan," ungkap KH Khamad Maksum mengenang.
Saat itu, Masjid Agung Kauman menjadi tempat strategis dan efektif untuk menyampaikan kabar penting. Mengingat selain pada saat shalat jumat banyak didatangi jamaah, juga karena setiap shalat jumat disiarkan melalui Radio Semarang Hoso Kyoku. Sehingga dampaknya sangat luas. Siang itu, rakyat Kota Semarang telah mengetahui kabar Indonesia Merdeka dari siaran radio. Mereka langsung mengabarkannya secara 'getok tular'. Di pasar-pasar, warung kopi dan semua tempat selalu membincangkan kabar proklamasi.
KH Khamad Maksum mengungkapkan, saat itu peran Masjid Kauman sangat besar bagi perjuangan bangsa. Para ulama menjadikan masjid selain sebagai tempat ibadah, juga untuk menggembleng spirit kebangsaan untuk cinta membela tanah air. Karenanya remaja masjid maupun santri-santri pondok pesantren yang ada di sekitar masjid banyak yang tergabung dalam laskar-laskar pejuang.
Bahkan menurut KH Khamad, Bung Karno yang saat itu menjabat Presiden RI Pertama menyempatkan khusus datang dan shalat di Masjid Besar Kauman.
"Hingga sekarang, di saat usia Kemerdekaan 77 tahun, presiden yang pernah berkunjung dan sholat di masjid Kauman hanya Bung Karno. Sedangkan Wakil Presiden hanya Jusuf Kalla," ungkap KH Khamad Maksum. (Cha)