Bersama 76Rider Touring Menyusuri Jejak Perjuangan Pangeran Diponegoro

Photo Author
- Minggu, 3 Agustus 2025 | 19:07 WIB
Museum Diponegoro, Tegalrejo jadi titik kumpul touring.
Museum Diponegoro, Tegalrejo jadi titik kumpul touring.

KRjogja.com - YOGYA - 200 tahun Perang Jawa yang dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro pada tahun 1825 - 1830 hingga kini semangatnya masih berkobar. Sultan Hamengkubuwono X dalam peringatan 200 tahun Perang Jawa mengingatkan para pemimpin untuk meneladani integritas Pangeran Diponegoro. Menurut Ngarso Dalem, Pangeran Diponegoro sosok pemimpin yang sabar dan hati-hati namun tegas dalam prinsip, sebagaimana nasihat Serat Wulangreh.

Sifat pemimpin yang tak silau oleh manisnya kekuasaan atau kemewahan, melainkan hanya rela berkorban demi rakyat dan kebenaran, terpatri dalam diri Pangeran Diponegoro. Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan bahwa spiritualitas dan jiwa disiplin dapat mengendalikan Diponegoro dari sifat angkara murka. Maka hal ini menjadi etika kepemimpinan yang harus selalu dijunjung oleh para pemimpin.

Baca Juga: KHFF Rayakan Warisan Budaya Indonesia Melalui Medium Film

Dahulu yang dihadapi Pangeran Diponegoro bukan hanya kaum penjajah Belanda. Diponegoro juga menghadapi pejabat-pejabat pribumi yang saling srengat karena silau dengan manisnya kekuasaaan dan kemewahan. Dalam konteks modern, ini berarti pemimpin yang bebas dari korupsi, berpihak kepada rakyat kecil, dan berani berkata benar di hadapan ketidakadilan.

Semangat inilah yang dibawa oleh Tim Jurnalis Jogja yang tergabung dalam komunitas 76Rider menggelar touring. Perjalanan ini punya misi yang dalam yakni mengenang dan meresapi semangat perjuangan Pangeran Diponegoro yang telah meletuskan Perang Jawa dua abad silam.

Mereka memulai perjalanan dari Museum Diponegoro, Tegalrejo, tempat yang menjadi simbol dimulainya babak besar perlawanan terhadap penjajah Belanda. Tempat itu juga dikenal sebagai saksi bisu bagaimana seorang bangsawan kraton, Pangeran Diponegoro, memutuskan untuk turun ke medan laga demi harga diri bangsa dan tanah air.

“Kami ingin membuktikan bahwa touring bisa lebih dari sekadar jalan-jalan. Ini adalah napak tilas, membawa semangat perjuangan dan keteguhan hati sang Pangeran,” kata Azam Sauki, Sekretaris Panitia, sembari memandangi museum yang berdiri kokoh namun sederhana itu.

Baca Juga: Kurang Kerjaan, JPW Minta Aparat Tak Usah Urus Soal Bendera One Piece

Dengan semangat membara, motor-motor mereka menderu melewati jalan Godean, menembus perkampungan yang tenang, hamparan sawah yang menghijau, dan rute-rute yang diyakini pernah dilalui oleh Pangeran Diponegoro bersama pasukannya. Rasa lelah tak terasa, tergantikan oleh rasa haru dan hormat yang dalam kepada sosok pemimpin yang rela menanggalkan kenyamanan istana demi perjuangan yang penuh pengorbanan.

Museum Pengabdian Pangeran Diponegoro di Kota Magelang.

Museum Pengabdian Pangeran Diponegoro di Kota Magelang, tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro No. 1 menjadi persinggahan. Museum ini dulunya merupakan rumah dinas Letnan Gubernur Jenderal Belanda, Hendrik Markus de Kock, dan menjadi tempat bersejarah saat perundingan antara Diponegoro dan Belanda terjadi. Di sinilah, sang Pangeran akhirnya ditangkap dalam pengkhianatan yang menyayat sejarah. Ketika memasuki ruangan utama museum, suasana hening. Di dalam almari kaca, para jurnalis menatap takjub jubah putih dan Alqur’an tulisan tangan milik Pangeran Diponegoro—dua benda asli yang masih terawat rapi.

“Aura perjuangan itu masih terasa di sini. Seakan kita bisa mendengar suara sang Pangeran membaca doa sebelum berunding,” bisik salah satu peserta, matanya sedikit berkaca-kaca.

Baca Juga: Akankah Nkunku Berseragam Inter Milan?

Di sudut lain, mereka melihat meja dan kursi asli tempat perundingan berlangsung. Dari dalam ruang itu terasa seperti ada aura luapan emosi sang Pangeran atas pengkhianatan dan tipu daya penjajah. Apa lagi ada replika lukisan karya Raden Saleh yang menggambarkan penangkapan Pangeran Diponegoro menjadi saksi bisu betapa tragis akhir dari satu fase perjuangan itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X